Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
FENOMENA embun beku menyerang perkebunan di kawasan pegunungan Lanny Jaya, Papua, pada akhir Juli 2022. Kondisi ini telah menyebabkan gagal panen secara meluas sehingga mengakibatkan kelaparan parah 500 lebih penduduk di wilayah yang terisolasi tersebut.
Peneliti Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengatakan potensi fenomena embun beku ini akan berlanjut. Embun beku, kata dia, kerap terjadi pada dini hari hingga pagi hari di daerah pegunungan dan lembah selama musim kemarau di Indonesia.
“Tendensi terjadinya peningkatan pada suhu maksimum dan penurunan pada suhu minimum harian ini disertai kelembapan udara yang rendah yaitu sekitar kurang dari 77%, sebagai bukti udara cenderung kering di wilayah Papua. Kondisi ini diperparah dengan ketiadaan awan di atas wilayah Indonesia karena dampak dari pembentukan bibit siklon tropis di Belahan Bumi Utara beberapa waktu lalu dan akan berlanjut selama bulan Agustus 2022,” kata Erma kepada Media Indonesia, Sabtu (13/8).
Hal ini membuat potensi kering karena Indonesia minim awan selama bulan Agustus akan terus terjadi sehingga fenomena embun upas dapat terus berlanjut di berbagai kawasan pegunungan tinggi di Indonesia.
“Untuk wilayah di Lanny Jaya, Papua tengah, terdapat potensi mengalami musim basah pada bulan September 2022 sehingga kondisi kering ini kemungkinan bertahan selama Agustus 2022. Namun, kawasan Papua timur seperti Kuyawage, kondisi kering kemungkinan dapat berlanjut hingga September 2022,” tambahnya.
Baca juga: Anomali Cuaca Sebabkan Embun Beku di Lanny Jaya Papua
Perubahan suhu secara drastis antara suhu minimum yang begitu rendah di pagi hari dan suhu maksimum melonjak tinggi di siang hari pada udara yang kering ini menjadi pola harian yang persisten. Hal ini telah mematikan tanaman karena banyak jenis tanaman perkebunan yang tidak bisa bertahan atau beradaptasi dalam menghadapi fluktuasi cuaca harian ini.
Erma menyampaikan Tim Periset Agroklimat dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, mengatakan, di wilayah pegunungan memang biasanya ditanami pohon seperti teh, tembakau, ubi jalar, dan sayur-mayur. Namun, tanaman tersebut tidak resisten terhadap gejala embun upas. Sehingga perlu adanya mitigasi dari berbagai tanaman agar tetap bertahan hidup.
“Hal ini karena daunnya berpotensi mengalami kerusakan jaringan karena pengerutan dari dampak pembekuan dan tidak bisa kembali pulih. Upaya mitigasi selama musim kemarau bisa dicoba mengganti jenis tanaman tersebut dengan pohon pepaya seperti yang ditanam di pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Selain itu, perlu juga untuk menanam komoditas tanaman lain yang lebih resisten misalnya dengan memilih tanaman berdaun tebal seperti kaktus, buah naga, nangka, durian, dan sejenisnya,” pungkas dia.(OL-5)
Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya seperti tarian tradisional, musik daerah, dan pameran kerajinan tangan, serta bazar Ekraft UMKM.
Apakah Prabowo justru memberikan panggung bagi Gibran untuk unjuk kemampuan sebagai wapres guna menangani masalah sebesar dan sekompleks di Papua?
Untuk tahun ini siswa penerima Program ADEM berasal dari berbagai daerah di enam provinsi di Papua.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Mensesneg, Prasetyo Hadi, menampik anggapan bahwa Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Papua
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved