Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SAMPAH saat ini sampah menjadi permasalahan yang sudah mencapai skala global. Bahkan di Indonesia permasalahan tersebut seakan-akan tidak pernah terselesaikan. Angka pertumbuhan penduduk yang terus bertambah serta banyaknya aktivitas yang berevolusi menjadi faktor-faktor timbulan sampah yang semakin meningkat tiap harinya.
Berdasarkan laman Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPN), timbulan sampah di Indonesia mencapai 28.696.562,43 ton pada 2021 dengan komposisi terbanyak sisa makanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa negara kita mengalami darurat sampah, terlebih sistem pengelolaan sampah di Indonesia masih dengan open dumping atau ditimbun begitu saja pada tempat pemrosesan akhir (TPA).
Pada dasarnya, banyak hal-hal kecil yang bisa dilakukan dalam meminimalisasi sampah yang kita hasilkan. Berkontribusi sederhana tapi nyata tentu akan memberikan dampak positif yang besar apabila dilakukan secara berkelanjutan dan oleh banyak orang.
Salah satu contoh nyata yaitu dengan membuat kompos dari sampah organik rumah tangga seperti kulit buah dan sisa sayuran. Kompos yang dihasilkan pun bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman agar tumbuhan semakin subur dan bisa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi apabila diproduksi dalam jumlah yang banyak.
Berdasarkan hal itulah mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2022, melaksanakan program edukasi serta pelatihan mengenai pengolahan sampah organik domestik. Aksi nyata ini yaitu pembuatan kompos rumah tangga dengan metode Takakura kepada anggota karang taruna Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (23/7/2022).
Program tersebut bertujuan agar sampah organik yang dihasilkan masyarakat dari aktivitas sehari-hari bisa menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Metode Takakura adalah metode komposisasi dengan prinsip fermentasi, sehingga kompos yang dihasilkan tidak mengeluarkan bau.
Langkah-langkah pembuatannya pun cukup mudah, dan media yang digunakan sederhana yaitu dengan keranjang. Dengan begitu memudahkan masyarakat untuk melakukannya sendiri di rumah masing-masing. Program composting ini juga mendapatkan respons yang positif dari anggota karang taruna, karena mereka merasa bermanfaat untuk ke depannya. Selain itu proses pembuatannya pun dirasa tidak sesulit yang mereka bayangkan. (RO/O-2)
DI tengah tantangan pengelolaan sampah di wilayah pesisir Bekasi, sebuah transformasi nyata tengah berlangsung di Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat.
Pemerintah menyatakan akan membersihkan dan menata bangunan kumuh di sekitar TPA Sarimukti.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Program Adipura tidak lagi hanya menjadi simbol kota bersih, melainkan indikator strategis tata kelola persampahan modern, adil, dan berkelanjutan.
RDF Rorotan tetap menjadi salah satu strategi utama Pemprov DKI dalam mengatasi persoalan sampah, sembari menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi ke depan.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
BANJIR rob yang terjadi di kawasan Sayung Kabupaten Demak masih terus berlangsung. Banjir rob yang sudah berlangsung sejak 1990 ini dapat ditangani cepat hanya dengan pembangunan tanggul laut.
Pendaftaran pengunjung untuk AGRIMAT 2025, Jateng Cold Chain Expo 2025, dan Food, Beverage & Chef Festival Semarang kini resmi dibuka!
Dengan teknologi Box O’Fish, kesegaran ikan dapat dipertahankan hingga lebih dari tujuh hari.
RIBUAN peserta tumpah ruah di kawasan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam gelaran akbar Fun Walk Festival Ika Undip 2025 bertajuk #BocaheDewe.
KASUS dugaan perundungan mahasiswi PPDS Undip Aulia Risma Lestari terus bergulir. Pihak keluarga dr Aulia Risma Lestari meyakini segera ada tersangka yang ditetapkan.
GURU Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip) Prof Denny Nugroho Sugianto menilai pengerukan pasir sebaiknya utamakan kepentingan dalam negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved