Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PENELITI Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, berhasil menciptakan teknologi penyimpanan ikan berbasis ozon. Teknologi itu kini mulai diterapkan dalam kapal-kapal penangkap ikan di Indonesia.
Guru Besar Undip bidang Fisika, Prof. Muhammad Nur menjelaskan bahwa teknologi tersebut dikenal dengan nama Box O’Fish (Box Storage Ozone for Fish). Teknologi ini menggunakan sistem penyimpanan ikan dengan memanfaatkan plasma ozon yang mampu menjaga kesegaran ikan lebih lama tanpa meninggalkan residu.
Selama ini, menggunakan es batu (slurry ice), nelayan hanya dapat menjaga kesegaran ikan tangkapan selama 3 hari. Dengan teknologi Box O’Fish, kesegaran ikan dapat dipertahankan hingga lebih dari tujuh hari.
“Selama ini, nelayan kita terpaksa berlabuh lebih awal karena khawatir hasil tangkapannya membusuk. Teknologi ini menjadi solusi agar ikan tetap segar lebih lama, sehingga nelayan bisa lebih lama melaut dan meningkatkan volume serta nilai jual tangkapannya,” ujar M. Nur di Semarang, Sabtu 31/5.
Diklaim Ramah Lingkungan
Selain efisien dan terjangkau, teknologi ini juga diklaim ramah lingkungan. Plasma ozon yang digunakan hanya bertahan 40 menit dalam air dan tidak meninggalkan residu apapun. Teknologi ini telah dimodifikasi agar sesuai untuk skala kecil seperti box penyimpanan di kapal, maupun skala besar seperti cold storage dan kontainer darat.
Penerapan teknologi ini juga didukung oleh sistem pemantauan kapal perikanan atau Vessel Monitoring System (VMS) serta bantuan sarana tangkap lainnya seperti coolbox, drum solar, dan basket hasil kerja sama dengan berbagai pihak.
Satu mesin plasma ozon diperhitungkan dapat digunakan untuk 30 box penyimpanan. Dengan begitu, teknologi ini dinilai terjangkau dan sangat potensial untuk diadopsi lebih luas oleh pelaku usaha perikanan kecil dan menengah di berbagai daerah.
Berkat temuan inovatif tersebut, M. Nur mengaku telah diundang dalam perayaan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) yang digelar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Muara Angke, Jakarta tanggal 26 Mei 2025.
Sebelum membuat teknologi Box O’Fish itu, M. Nur telah berhasil menerapkannya untuk mengawetkan hasil-hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan, dan telah digunakan secara luas di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah. Keberhasilan tersebut menjadi dasar pengembangan lebih lanjut dalam sektor perikanan tangkap. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved