Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEKITAR 200 perempuan di wilayah Washington DC, Amerika Serikat dan sekitarnya ikut meramaikan parade “Cantik Berkebaya” di kawasan National Mall, pusat kota Washington DC beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC bersama masyarakat dan diaspora Indonesia terhadap upaya pendaftaran kebaya sebagai Warisan Tak Benda (Intangible Heritage) UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan).
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Washington, D.C., Ayu Heni Rosan menjelaskan, tujuan dari kegiatan itu merupakan bagian untuk mengkampanyekan kebaya yang merupakan warisan budaya dari leluhur yang wajib dilestarikan.
"Melalui kegiatan ini, para perempuan dan diaspora Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat telah menunjukkan peran dan kontribusinya secara nyata terhadap gerakan Kebaya Goes to UNESCO. Kami juga akan terus menggiatkan upaya promosi kebaya sebagai busana khas Indonesia agar lebih dikenal oleh publik AS“, ucap Ayu yang merupakan istri Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani dalam keterangannya. Selasa (9/8).
Peserta dengan antusias berjalan dari depan Smithsonian Castle menuju salah satu lokasi yang merupakan ikon dari ibu kota AS yaitu Reflection Pool Gedung Capitol sambil menyanyikan lagu-lagu Indonesia. Peserta dengan antusias memamerkan warna-warni kebaya, baik yang dikenakan secara pakem klasik maupun modern.
Baca juga : Nadiem: 50 Juta Pelajar RI Siap Berkompetisi Secara Global
Salah satu peserta yang telah tinggal selama 15 tahun di AS yaitu Sapna Pandit, mengungkapkan dukungannya atas kegiatan tersebut. “Acara ini sangat bagus untuk mempromosikan budaya Indonesia di mata dunia.”
Sapna menambahkan, melestarikan kebaya dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. “Dengan atasan kebaya, kita bisa padukan dengan jeans, rok, atau dimodifikasi dengan scarf (selendang)”, ujar Sapna yang turut mengajak anaknya, Avantika.
Untuk menambah semarak “pesta” berkebaya itu, masyarakat Indonesia di AS juga antusias ikut serta dalam kompetisi pembuatan konten kreatif melalui aplikasi TikTok yang diadakan oleh DWP KBRI Washington DC. Peserta dari berbagai kalangan usia dengan semangat meramaikan kompetisi yang dapat dilihat di aplikasi TikTok dengan tagar #kebayaindc.
Pagelaran parade “Cantik Berkebaya” melibatkan komunitas budaya Indonesia di Washington DC dan sekitarnya yang jumlahnya mencapai 30 komunitas. Kegiatan itu juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI yang puncaknya akan dirayakan di acara Bazaar dan Panggung Gembira pada tanggal 21 Agustus 2022 bertempat di Wisma Indonesia, Washington DC. (RO/OL-7)
Festival Pesona Budaya Hoyak Tabuik 2025 resmi dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Minggu (6/7/2025).
Revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark akan berlangsung pada 21–25 Juli 2025 dengan agenda kunjungan dua asesor dari Portugal dan Korea Selatan ke sejumlah geosite.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
PENGAJAR Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Andri Purnomo menyatakan Situs Purbakala Patiayam berpotensi menjadi warisan dunia atau world heritage Unesco.
Rob memberikan dukungan penuh kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, untuk mengkaji ulang izin permohonan persetujuan lingkungan baru.
STATUS keanggotaan Geopark Kaldera Toba sebagai anggota Unesco terancam dicabut. Hal ini terjadi setelah dua tahun masa pembenahan yang diberikan Unesco dianggap tidak maksimal.
Langkah ini sebagai bentuk dukungan pengajuan keroncong untuk mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari UNESCO.
Sepatu Island Series: SS25 Sulawesi dirancang dengan siluet legendaris dari Handball Spezial dengan colorway biru dan garis putih, menggambarkan hamparan laut luas khas Sulawesi
Indonesia bisa mendapat status WBTB untuk seni ukir Jepara melalui mekanisme ekstensi dari Bosnia yang sudah mendapatkan status Warisan Budaya Tak Benda Unesco pada seni ukirnya.
Lestarikan warisan budaya tak benda! Temukan tradisi unik, cerita rakyat, dan kearifan lokal yang membentuk identitas bangsa.
Lestarikan warisan budaya tak benda! Temukan tradisi unik, cerita rakyat, dan seni pertunjukan yang membentuk identitas bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved