Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gencarkan Sosialisasi, LINI dan ASETI Gelar 100 orang Menari Tari Keroncong Nusantara

Media Indonesia
16/6/2025 11:07
Gencarkan Sosialisasi, LINI dan ASETI Gelar 100 orang Menari Tari Keroncong Nusantara
Pemecahan “Rekor 100 orang Menari Tari Keroncong Nusantara” di Jakarta, Sabtu (14/6).(Dok LINI dan ASETI)

PADA 20 Mei lalu,  Lembaga Irama Nasional Indonesia dan Asosiasi Seniman Tari Indonesia (ASETI)  merilis Tari Keroncong Nusantara dengan menggunakan musik keroncong sebagai irama asli Indonesia. Langkah ini sebagai bentuk dukungan pengajuan keroncong untuk mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari UNESCO

Sebagai tindak lanjut, Tari Keroncong Nusantara diperkenalkan kepada masyarakat. Bertepatan dengan momentum Reuni Alumni SMA 42 angkatan ’89 bertajuk “36 Tahun Bersahabat and more !”, LINI yang digawangi Rudy Octave, ASETI, bersama para Alumni SMA 42 angkatan ’89 melakukan pemecahan “Rekor 100 orang Menari Tari Keroncong Nusantara” di Jakarta, Sabtu (14/6).

"Kita sedang merancang agar tarian ini bisa menjadi milik Indonesia, bisa menasional. Karena memang tarian ini dirancang agar bisa dinikmati segala kalangan, anak muda dan senior. Ada dua versi, versi pertama yang berlanggam keroncong, yang kedua versi remix.  Versi remix ini harapannya bisa kita turunkan untuk anak muda," kata ketua Ketua ASETI Agustina Rochyanti

"Setelah ini, kita akan sosialisaiksan ke anak sekolah, bisa workshop atau lomba. Ini butuh kebersamaan, ASETI dan LINI tidak bisa sendiri, perlu dukungan pemerintah pusat dan daerah agara bisa jadi kekayaan budaya,"lanjutnya. 

Pada kesempatan yang sama, seniman tari Gita Novia yang turut menciptakan Tarian Keroncong Nusantara mengatakan, pihaknya sudah mematenkan gerakan dalam tarian tersebut. "Terkait gerak sudah kita patenkan. Jadi nanti jika diperlombakan, ada batasan improvisasi, misalnya tangan saja yang diperbolehkan, tidak bisa main bongkar pasang. Kita juga sediakan dua versi, yang mudah ada enam gerakan dan satu lagi 10 gerakan. Yang 10 gerakan lebih complicated jadi anak muda lebih senang. Ini yang kita bisa sosialisasikan apda anak muda dan lebih mudah bagi mereka untuk membuat pola lantai atau koreografi,"lanjutnya. 

"Kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi kami dalam pengembangan dan pelestarian budaya Indonesia," jelas Edi Sampurno,  ketua Alumni 42 89 periode 2024/2025

Sementara Wakil Ketua Ikatan Alumni SMAN 42 Angkatan 89 Yogo Voluntoro mengatakan keikutsertaan dalam menyosialisasikan Tari Keroncong Nusantara adalah bentuk kecintaan terhadap budaya nusantara. "Rekan- rekan alumni mempunyai semangat melestarikan seni budaya lewat Tari Keroncong Nusantara ini.”, tambah Yogo 

Kami ingin berkontribusi untuk bisa melestarikan keroncong sebagai salah satu budaya Indonesia. INi kesemaptan baik yang kami ambil agar teman-teman juga bisa mengenal budaya ini. Kita merasa bangga bisa turut melestarikan seni Indonesia ini," jelas Melvy Sanniesti Penasehat  Reuni SMAN 42 Angkatan 89".  (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya