Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pencatatan imunisasi masyarakat bakal berbasis elektronik. Hal itu dilakukan dengan Aplikasi SehatIndonesiaKu atau (ASIK).
“Ini akan jauh lebih efisien sehingga informasi mengenai pasien lebih transparan dan semua data itu adalah milik pasien,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8).
Budi mengatakan pencatatan secara elektronik merupakan bagian dari implementasi transformasi teknologi kesehatan. ASIK memungkinkan perekaman dan penyimpanan data layanan kesehatan setiap individu masyarakat.
“Masyarakat juga dapat mengetahui status layanan kesehatan yang telah diberikan melalui PeduliLindungi yang terhubung dengan ASIK,” ujar dia.
Baca juga: Menkes: Izin Ganja untuk Penelitian Medis, bukan Pemakaian
Menariknya, lanjut Budi, ASIK tidak hanya merekam catatan imunisasi masyarakat melainkan juga rekam medis di rumah.
Budi menjelaskan rekam medis tersebut akan terintegrasi dengan basis data rumah sakit. Contohnya seorang pasien yang sudah melakukan rontgen namun hendak pindah rumah sakit.
“Nanti pasien itu tidak perlu rontgen ulang atau tes darah karena sudah dilakukan di rumah sakit sebelumnya,” papar mantan Wakil Menteri BUMN itu.(OL-5)
Imunisasi tidak dapat diberikan kepada anak berkebutuhan khusus apabila dia memiliki gangguan medis kontra indikasi.
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksinasi influenza memang tidak menjamin anak bebas dari flu sepenuhnya, namun dapat mencegah gejala menjadi berat atau komplikasi serius.
PBB memperingatkan kesenjangan imunisasi semakin melebar, karena maraknya misinformasi dan pemangkasan drastis bantuan internasional.
Salah satu kendala utama dalam mencapai target IDL di Pangkalpinang adalah masih adanya penolakan dari sebagian masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh keluarga pasien terhadap seorang dokter spesialis di RSUD Sekayu, Syahri Putra Wangsa.
PEMERINTAH mendorong percepatan pembangunan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah Indonesia seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG)
MENTERI Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa saat ini terdapat gap dokter spesialis sebesar 70 ribu orang selama 10 tahun ke depan.
Sebelumnya, 372 guru besar Fakultas Kedokteran dari 23 universitas di Indonesia mendeklarasikan ketidakpercayaannya kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, pekan lalu.
MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan fakta mengejutkan. Di Indonesia, katanya, dua orang meninggal karena tuberkulosis (Tb) setiap lima menit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved