Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEJUMLAH peneliti dari beberapa perguruan tinggi dunia dan dosen Magister Ilmu Kebencanaan (MIK) berkumpul di Universitas Syiah Kuala (USK) untuk membahas manajemen kebencanaan (disaster management) dalam forum University Network for Disaster Risk Reduction and Management in Indian Ocean Rim (UN4DRR).
Acara berlevel internasional yang dilaksanakan di Kampus USK Aceh ini berlangsung sejak Jumat (29/7) hingga hari ini.
Para peneliti itu berasal sembilan perguruan tinggi dunia di bawah koordinasi Erasmus+ Capacity Building in the Field of Higher Education
(CBHE+). Kesembilan kampus tersebut adalah Vrije Universiteit Brussel (VUB) Belgia, Universitat Politecnica Valencia, University of Nicosia (UN) Cypurs, Universitas Studiorium Zagrebiennsis Kroasia, The Maldives National University, Institut Pertanian Bogor, USK, Paradeniya dan Colombo dari Sri Lanka.
Rektor USK Prof Dr Ir. Marwan dalam sambutannya mengatakan, USK menyambut baik forum ilmiah seperti ini. Mengingat hal ini sejalan dengan upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang telah USK jalankan selama ini.
Sejak bencana tsunami 2004 silam, ungkap Rektor, USK terus mengambil peran strategis dalam upaya rekonstruksi dan rekonsiliasi pasca-tsunami. Di antaranya dengan mendirikan Pusat Penelitian Mitigasi Bencana dan Tsunami (TDMRC) pada 2006 dan Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan (MIK).
Baca juga: Sejumlah Anak Muda Berbakat Indonesia Jadi Bagian Gerakan GEN AKTIF
"Kehadiran Magister Ilmu Kebencanaan tidak hanya mengedukasi masyarakat terhadap bencana tsunami, tapi turut bencana lainnya dari berbagai aspek kehidupan seperti sosial, budaya, bahkan agama," ujar Marwan.
Untuk itu, ia menilai forum UN4DRR ini sangat efektif untuk mendukung upaya PRB tersebut khususnya dalam pemanfaatan teknologi terkini. Forum ini juga berfungsi sebagai wadah sharing informasi terkait riset-riset kebencanaan.
"Karena kami ingin terus berkolaborasi, agar dalam jangka panjang dapat terus mengedukasi masyarakat tentang kebencanaan berdasarkan basis keilmuan," kata Marwan.
Project Coordinator for UN4DRR Jonathan Cheung-Wai Chan mengatakan, dirinya mengakui peran dan kualitas riset-riset kebencanaan dari USK selama ini.
Oleh sebab itu, ia berharap forum UN4DRR ini bisa memberi kontribusi penting bagi pengembangan pengetahuan terkait disaster management, terutama dengan Magister Ilmu Kebencanaan.
"Saya berharap forum ini bisa meningkatkan kapasitas kita di bidang kebencanaan. Kita bisa saling bertukar informasi, khususnya bagaimana pemanfaatan teknologi dalam mengurangi risiko bencana," tuturnya.
Koordinator UN4DRR USK Dr Nizamuddin MInfo Sc menjelaskan, ada tiga fokus utama USK pada program ini yaitu peningkatan laboratorium GIS/RS pada labotatorium tepadu, memodernisasi kurikulum pada Prodi MIK, dan peningkatan kapasitas dosen pengajar bidang GIS/RS dengan mengikuti training yang diadakan oleh kampus peserta program UN4DRR. (OL-16)
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Secara sosiologis, situasi ini berisiko menimbulkan konflik horizontal di kalangan masyarakat yang berada di wilayah perbatasan.
ASN dituntut untuk tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga kuat moral, serta empati untuk melayani.
Tim SPPHQ ini diturunkan ke kawasan Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Selain itu disebarkan juga 20 mahasiswa untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban di luar Provinsi Aceh.
Sebanyak 3.811 peserta SNBT 2025 dari 11.553 peserta yang mendaftar, berhasil lulus masuk Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
FITRI Ermawati menjadi perhatian di tengah prosesi wisuda Universitas Syiah Kuala (USK) di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Rabu (28/5).
Program jangka pendek adalah proyek penelitian bersama, seminar dan konferensi. Ada juga webinar, program gelar ganda (joint dual degree), serta kegiatan kebudayaan bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved