Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Berisiko Tinggi Alami Stunting, Bayi Prematur Harus Ditangani Dokter Spesialis Anak

Basuki Eka Purnama
27/7/2022 10:26
Berisiko Tinggi Alami Stunting, Bayi Prematur Harus Ditangani Dokter Spesialis Anak
Petugas medis merawat seorang bayi prematur di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur.(ANTARA/Didik Suhartono)

DIREKTUR Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Erna Mulati mengatakan bayi yang terlahir prematur memiliki risiko dua hingga tiga kali lipat untuk menderita stunting.

"Bayi-bayi prematur itu mempunyai risiko 2-3 kali untuk terjadinya stunting," kata Erna dalam webinar bertajuk Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Bagi Balita Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Indonesia, di Jakarta, Selasa (26/7).

Dia menambahkan risiko tersebut bertambah jika bayi yang lahir prematur memiliki berat badan dan panjang badan lahir rendah.

Baca juga: Jika Penanganan tidak Tepat, Bayi Prematur Jadi Penyumbang Stunting Terbesar

"Kalau dia lahir prematur dan berat badan lahir rendah dan panjang badan pasti juga rendah, ini mempunyai faktor risiko tujuh kali lipat," katanya.

Karenanya, Erna meminta agar bayi yang memiliki kondisi tersebut segera ditangani dokter spesialis anak.

"Bayi-bayi prematur, berat badan lahir rendah, panjang badan lahir kurang dari 48 cm, tidak bisa kita berikan pada kader, tim pendamping atau bidan karena ini memerlukan penanganan khusus sehingga kita harapkan anak-anak ini memang di bawah kontrol dari dokter spesialis anak," katanya.

Dia mengatakan pemerintah memiliki target menurunkan kasus stunting sebesar 10% pada 2024.

"Dua tahun lagi, kita harus bisa menurunkan sampai 10% dan rasanya memang agak sulit menurunkan 5% di satu tahun tapi bukan hal yang tidak mungkin kita lakukan," ujarnya.

Erna juga mengatakan wilayah yang memiliki kasus stunting tinggi harus memiliki akses yang mudah ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan oleh dokter spesialis anak. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik