Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
KEPALA Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana meminta Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kelompok terbang (kloter) memperhatikan tiga hal penting menjelang Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Hal tersebut yakni mengawal ketat 30 jemaah haji risiko tinggi (risti), skrining kesehatan ketat serta gerakan minum bersama dan makan tiga butir kurma.
Menurut Budi, ketiga pesan ini harus menjadi pedoman bagi semua TKH sebagai bentuk ikhtiar dalam mencapai target mengurangi angka kesakitan dan kematian jemaah haji di tahun ini.
''Ingat misi kita, angka kematian harus di bawah satu per mil. Saya tidak akan gunakan angka absolut. Kurang dari satu per mil,'' kata Budi dalam keterangan tertulis, Senin (4/7).
Untuk itu, Budi menekankan ketiga pesan ini harus betul-betul dilaksanakan oleh semua petugas kesehatan, khususnya para Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter.
''Ingat formasi 30 jemaah risti harus dikawal ketat,'' lanjut dia.
Pengawalan ketat ini dilakukan dengan memastikan 30 jemaah risti berada satu tenda dengan para TKH Kloter. Sehingga TKH dapat melakukan pemantauan secara intens terhadap kepatuhan jemaah dalam mengonsumsi obat rutin secara teratur. TKH juga dapat memastikan jemaah haji risti tidak melakukan aktivitas yang terlalu banyak di luar tenda. Pun ketika keluar tenda jemaah harus dipastikan berbekal Alat Pelindung Diri yang lengkap, seperti payung, kacamata hitam, dan alat semprot wajah.
Baca juga: Jelang Armuzna, Menag Minta Jemaah Waspadai Faktor Cuaca
Budi mengatakan, sampai saat ini belum ada informasi 30 jemaah haji yang masuk kelompok risti meninggal dunia. Itulah pentingnya kenapa TKH harus terus mengawal ketat jemaah haji risti selama di Arab Saudi.
Menurutnya, pemantauan ketat 30 jemaah haji risti akan memudahkan pada tenaga kesehatan kloter untuk melakukan monitoring dan kontroling terhadap kondisi jemaah. Harapannya, jemaah haji akan tetap terjaga kondisinya sampai kembali ke Tanah Air nanti.
''Artinya Alhamdulillah jemaah kalau kita kontrol dan jaga kesehatannya, Insya Allah mereka akan terjaga kondisinya,'' ungkapnya.
Kedua, petugas kesehatan diminta juga untuk memperketat skrining kesehatan kepada jemaah menjelang Armuzna. Hal ini untuk menentukan siapa saja jemaah haji yang akan disafari wukufkan dan badal melontar jumrah.
''Jadi tolong jemaah yang dinilai tidak laik kesehatannya untuk melakukan Armuzna secara mandiri, disafari wukufkan untuk arafahnya, sementara untuk lempar jamaratnya dibadalkan,'' tuturnya.
Budi mengaku yakin, jika hal ini dilakukan, angka kematian pada jemaah haji bisa ditekan. Untuk itu penting setiap dokter kloter mendata siapa saja jemaah haji yang perlu safari wukuf dan badal melontar jumroh.
''Kalau dibadalkan lempar jamaratnya bagi jemaah risti, saya yakin bisa ditekan angka kesakitan maupun yang meninggal,'' tukasnya.
Hal ketiga yang perlu diperhatikan TKH adalah jangan sampai jemaah haji kekurangan cairan di tengah suhu ekstrim. Untuk itu akan dilakukan gerakan minum bersama dan gerakan makan kurma tiga butir antara petugas dan jemaah.
''Ajak mereka minum bersama untuk menjaga stamina mereka. Kita juga ajak makan kurma bersama,'' imbuhnya.
Untuk itu, dia hanya menyarankan agar jemaah haji minum air putih dan makan tiga butir kurma setiap harinya. Setidaknya setiap satu jam sekali, jemaah dapat didorong untuk minum sebanyak 200 ml air.
Khusus bagi jemaah yang memiliki penyakit kronis seperti jantung dan gagal ginjal, harus dikonsultasikan dulu dengan dokter spesialis, asupan cairan yang dibutuhkan. Hal ini penting untuk memastikan intake cairan yang harus dikonsumsi tidak malah membahayakan nyawa jemaah tersebut.
''Tentu minum air disesuaikan pada jemaah yang kita ketahui punya penyakit jantung dan ginjal tentunya tidak sama ya,'' pungkasnya.(OL-5)
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit stroke yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, seminar kesehatan digelar.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
Strategi ini dinilai mampu melengkapi kebijakan pengendalian tembakau dengan menawarkan alternatif yang lebih rendah risiko bagi perokok dewasa yang belum siap berhenti dari kebiasaannya.
Berjalan mundur ternyata memiliki banyak manfaat kesehata. Simak tujuh manfaat berjalan mundur.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Jepang dikenal luas sebagai salah satu negara dengan masyarakat tersehat di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved