Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PSIKOLOG dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam mencegah anak tergoda menggunakan narkoba.
Menurut Vera, perkembangan otak pada anak dan remaja belum sempurna, khususnya di bagian prefrontal cortex, yang membantu berpikir logis, mengambil keputusan, dan memilah mana yang baik dan buruk. Sehingga, peran orang dewasa sangat dibutuhkan untuk mengontrol perilaku mereka.
"Remaja perlu menyadari bahwa segala keputusan dan perilaku mereka lebih banyak dipengaruhi emosi. Semua keputusan berdasarkan emosi sering berakhir tidak baik karena tanpa pertimbangan matang. Oleh karena itu, mereka butuh bantuan orang dewasa sebagai teman diskusi sebelum memutuskan sesuatu," kata Vera, dikutip Kamis (16/6).
Baca juga: Penggunaan Narkoba Jangka Panjang Berisiko Ganggu Organ Tubuh
Selain itu, menurut Vera, orangtua juga perlu memberikan pengawasan, membangun hubungan yang positif dengan anak, dan menerapkan pola pengasuhan yang baik.
Pasalnya, kata dia, selain karena faktor pergaulan yang menyimpang dan masalah perilaku di sekolah, pengawasan yang rendah dari orangtua dan pengasuhan yang kasar juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi anak mencoba menggunakan narkoba.
Menurut Vera, salah satu yang dapat dilakukan untuk membangun pola asuh yang baik adalah dengan meluangkan waktu khusus secara rutin.
"Waktu khusus berdua di luar rutinitas, bergantian dengan ayah dan ibu. Selama 10-15 menit sehari atau 2-3 kali seminggu tiap anak untuk melakukan aktivitas santai dan menyenangkan. Dengan ini, anak akan lebih leluasa mengekspresikan diri, merasa diterima, dan dihargai," ujar Vera.
Senada dengan Vera, psikolog lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto juga mengatakan orangtua perlu mencurahkan perhatian untuk mendidik anak-anak sehingga dapat membentuk kepribadian yang baik bagi si anak.
"Oleh karena itu, orangtua sangat berperan untuk selalu dekat dengan anaknya, memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar. Kemudian mendorong anak agar dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan tidak pantas," kata Kasandra.
"Ibu dan ayah juga harus menghindari perbuatan dan perlakuan buruk serta keliru di hadapan anak-anaknya. Lalu menasihati anak jika melakukan kesalahan dan tunjukkan mereka ke arah yang benar," lanjutnya.
Di samping itu, menurut Kasandra, orangtua juga dapat memberikan motivasi kepada anak dalam bentuk mengarahkan mereka pada kegiatan positif. Misalnya, menggiring anak untuk mengikuti program khusus untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat, dan hobi mereka.
Jika anak sudah terlanjur mengonsumsi atau bahkan kecanduan narkoba, Vera mendorong orangtua untuk segera mencari bantuan untuk menyelamatkan mereka serta mengevaluasi diri dan pola pengasuhan.
"Beri anak kesempatan kedua dan kesekian. Kemudian cegah relapse (kekambuhan) dengan memberikan dukungan positif dan pendampingan," pungkas Vera. (Ant/OL-1)
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved