Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PEMERINTAH terus berupaya untuk menekan tingginya impor barang ke dalam negeri. Namun, di beberapa sektor strategis, kebutuhan impor barang masih terus dilakukan lantaran tidak bisa dipenuhi dengan produk domestik.
Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Triyantoro mengungkapkan bahwa hingga saat beberapa produk impor masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dunia pendidikan. Khususnya peralatan laboratorium dan alat kesehatan yang memang belum banyak dan bahkan tidak diproduksi dalam negeri.
"Peralatan laboratorium pada PTN (perguruan tinggi negeri) dan alat kesehatan untuk beberapa fakultas kedokteran (FK)," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (15/6).
Baca juga: Timbulan Sampah Elektronik Indonesia Diprediksi Mencapai 3.200 Kiloton pada 2040
Baca juga: Estimasi Keberangkatan Haji Makin Lama, Ini Kata Kemenag
Menurutnya, impor produk tersebut untuk sementara dibiayai APBN. Hingga kini, anggarannya masih dipetakan untuk bisa meninjau lagi produk yang bisa dipenuhi dalam negeri. Sehingga, secara pertahap akan dikurangi dan digantikan dengan produk Indonesia sendiri.
"Untuk kisaran besaran anggaran, kami belum selesai melakukan pemetaan dan pemaketan kebutuhannya," terangnya.
Lebih lanjut, Triyantoro, menyebut bahwa Kemendikbud-Ristek terus berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian. Hal itu untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan industri dalam negeri.
"Kami masih mendorong agar bisa dipenuhi dengan produk dalam negeri. Karena kami koordinasi intens dengan Kemenperin untuk disambungkan dengan industri," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan kejengkelannya saat mengetahui ada 842 produk impor yang dijual di katalog-E lokal.
Kekesalan tersebut disampaikan Presiden saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah 2022 di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Pasalnya, barang-barang yang diimpor tersebut sudah diproduksi dan tersedia di dalam negeri.
"Ada 842 produk di katalog-E yang sebetulnya sudah diproduksi di dalam negeri. Untuk apa itu? Coret 842 itu. Drop kalau memang produk dalam negeri sudah ada. Untuk apa impor dipasang di katalog-E?" tegas Jokowi. (H-3)
Di bidang AI, UNSIA akan menandatangani MoU dengan Udacity Korea, dengan konten yang disiapkan oleh Stanford University dan manajemen Silicon Valley.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
Keberlanjutan organisasi tak hanya ditentukan teknologi dan sistem, tetapi juga oleh pemimpin yang mampu menjawab tantangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
UIII meluncurkan Indonesian Institute for Human Fraternity, sebuah lembaga yang akan mengawal penerjemahan nilai-nilai persaudaraan manusia ke dalam kebijakan dan program konkret.
PADA 124 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan politik etis Belanda untuk rakyat kolonialnya.
Binus University meluncurkan Program Studi Digital Media Communication di kampus Alam Sutera.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Kegiatan kali ini turut menghadirkan lokakarya/workshop bertema tren perdagangan instalasi gas medik di Indonesia.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved