Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Satgas: Waspadai Kemunculan Varian Baru Omikron

M Iqbal Al Machmudi
14/6/2022 23:00
Satgas: Waspadai Kemunculan Varian Baru Omikron
Sebaran kasus aktif covid-19 sampai 14 Juni 2022.(Satgas Covid-19)

JELAS bahwa pandemi covid-19 belum usai. Kemunculan subvarian omikron baru, yakni BA.4 dan BA.5 yang meningkatkan jumlah kasus di sejumlah negara perlu diwaspadai. Penambahan kasus covid-19 baru di Indonesia pun hari ini mencapai rekor tertinggi sebanyak 930 kasus, jika dibandingkan dengan kondisi April 2022.

"Waspadai ancaman mutasi virus baru varian BA.4 dan BA.5 yang sudah masuk ke Indonesia, varian ini pertama kali dilaporkan di Tanah Air tanggal 6 Juni 2022 dan sampai saat ini sebanyak 8 kasus setelah teridentifikasi," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring, Selasa (14/6).

Secara epidemiologi varian BA.4 sudah diidentifikasi di 61 negara melalui 7.524 sequence yang telah dilaporkan melalui GISAID. Sequence paling banyak teridentifikasi di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel.

Sedangkan untuk varian BA.5 sudah diidentifikasi di 65 negara melalui 10.442 sequnce yang telah dilaporkan melalui GISAID. Sequence paling banyak teridentifikasi di Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

"Transmisibilitas atau kemampuan transmisi dari varian ini memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dengan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibanding varian omikron lainnya," jelasnya.

Penyebab kenaikan kasus penting untuk diperhatikan selama setidaknya 2-4 minggu ke depan mengingat perlu waktu untuk melihat dampak dari suatu kejadian atau faktor penyebab terhadap kenaikan kasus.

Selain itu secara bersamaan penting juga untuk mulai dilakukan surveilans molekuler epidemiologi dengan metode yang benar dan sistematis agar penyebab dari kenaikan kasus dan asal kasus yang beredar di masyarakat dapat terdeteksi dengan baik.

"Terlepas dari apapun penyebab kenaikan kasus saat ini yang penting untuk kita lakukan adalah gotong royong untuk kembali menekan kasus positif oleh seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah nasional hingga daerah," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya