Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tiga Isu Besar Lingkungan Masih Menjadi Perhatian Dunia

Ferdian Ananda Majni
14/6/2022 12:32
Tiga Isu Besar Lingkungan Masih Menjadi Perhatian Dunia
Dirjen PSLB3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati(Dok.Pri)

DIRJEN Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan ada tiga hal isu besar yang menjadi isu bersama-sama harus ditanggulangi setelah 50 tahun isu lingkungan hidup muncul ke permukaan di dunia hingga melembaga.

"Yang pertama yaitu isu perubahan iklim, kita tahu isi perubahan iklim sekarang semakin meningkat, banyak sektor yang juga kemudian berpartisipasi dan berkontribusi. Bagaimana kita bisa menurunkan emisi gas rumah kaca," kata Vivien saat membuka Festival Peduli Sampah Nasional Expo dan forum 2022, Selasa (14/6).

Kemudian kedua isu tentang biodiversity loss atau keanekaragaman hayati yang hilang. Menurutnya banyak memang kegiatan manusia yang sangat berpotensi dan juga sudah ada menghilangkan biodiversity.

"Ketiga ini yang terkait dengan kegiatan kita pada hari ini, yaitu pencemaran atau polusi yang ditanggulangi dengan circular economy," ujarnya.

Baca juga: Gakkum KLHK Gagalkan Perdagangan Satwa Liar Dilindungi di Situbondo

Apa itu circular economy dan bagaimana Indonesia sekarang sedang giat-giatnya untuk menggerakkan circular economy. Lanjutnya upaya itu memang menjadi salah satu cara bagaimana mengurangi beban lingkungan dari pencemaran dengan circular economy.

"Sekarang kita harus berubah, kita harus merubah yang namanya limbah dan sampah. Itu bukanlah menjadi sesuatu yang dibuang tapi menjadi sesuatu yang bisa di dayagunakan," ujaran

Dia menambahkan ketika membahas sircular ekonomi tentunya mengenai konsep yang lebih besar lagi. Tidak hanya sekedar bicara sampah dan limbah yang kemudian menjadi manfaat secara ekonomi. Namun bergerak dari dulu.

"Bagaimana juga kemudian kita membuat bahan atau material yang digunakan oleh dunia usaha industri, juga harus menghasilkan sesuatu yang kemudian bisa digunakan kembali," tegasnya.

Tentunya membahas sampah bahwa sekarang bukan tentang kumpul, angkut dan buang. Nanun dengan undang-undang nomor 18 tahun 2008. Lanjut Vivien, ada paradigma yang berbeda tentang sampah bagaimana sampah itu menjadi sesuatu yang bermanfaat.

"Ada perubahan paradigma, dari sampah kumpul, angkut dan buang. kemudian 3R dan sekarang circular economy," paparnya.

Vivien berharap pada festival peduli sampah ini bisa direalisasikan. Sehingga stand atau pameran yang dihadirkan adalah bagaimana kita melihat pengelolaan sampah, contoh-contohnya, best practice untuk pengelolaan sampah baik dari hulu maupun sampai Hilir.

"Diharapkan juga kawan-kawan dari pemerintah daerah bisa banyak belajar dari pameran ini, karena saya salah satu orang yang percaya bahwa persoalan lingkungan, persoalan sampah itu bisa diselesaikan dengan teknologi," pungkasnya. (Fer/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya