Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

IDI Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Lini untuk Mendukung Pemulihan Kesehatan Dunia

Basuki Eka Purnama
25/5/2022 12:32
IDI Siap Berkolaborasi dengan Berbagai Lini untuk Mendukung Pemulihan Kesehatan Dunia
Delegasi Indonesia di WHA ke-75 di Swiss(MI/HO)

BADAN Kesehatan Dunia (WHO), saat ini, sedang menyelenggarakan World Health Assembly (WHA) ke-75 yang berlangsung di Palais de Nations, Jenewa, Swiss, 22-28 Mei 2022. Ketua Umum PB IDI Mohamad Adib Khumaidi  diundang menghadiri acara tersebut bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta delegasi Indonesia lainnya dari kementerian Kesehatan RI. 

Tahun ini, WHA mengambil tema Health for Peace, Peace for Health (Kesehatan untuk Perdamaian, Perdamaian untuk Kesehatan) yang menitikberatkan pada penguatan kesiapsiagaan dan respon terhadap keadaan darurat kesehatan. Pertemuan WHA75 merupakan pertemuan tatap muka pertama sejak terjadinya pandemi covid-19.

“Merupakan sebuah kehormatan bagi saya karena diundang mewakili IDI sebagai anggota profesi secara institusi mendampingi Menteri Kesehatan RI dalam acara World Health Assembly ke-75 di Jenewa, Swiss ini. Mewakili PB IDI, kami menyampaikan dukungan pada WHO dan Kementerian kesehatan RI dalam strategi pemulihan layanan dan sistem Kesehatan secara global. Sebagai satu-satunya organisasi profesi kedokteran yang diakui oleh Undang-Undang, IDI selalu siap menjadi mitra strategis pemerintah RI dan dunia dalam kemajuan layanan kesehatan di Indonesia serta membantu kerja sama dalam menciptakan dunia yang lebih sehat. Semua prioritas dan fokus WHO mendatang sejalan dengan arah dan strategi program PB IDI kedepan,” kata Adib.

Baca juga: IDI Apresiasi Perpanjangan Masa Insentif Pajak untuk Tenaga Kesehatan

Dalam pembicaraan bilateral meeting juga dibahas tentang penguatan SDM kesehatan termasuk para dokter melalui berbagai pelatihan, penguatan pelayanan primer (primary health care) yang mendukung Universal Health Coverage serta penjajakan kerja sama Internasional para dokter Indonesia dalam rangka transfer of knowledge and technology. 

IDI juga menyadari diperlukan pendekatan yang tepat dalam memberikan pemahaman soal upaya promotif dan preventif melalui para dokter anggota IDI. 

Selain itu, IDI juga akan memanfaatkan teknologi Kesehatan untuk memberikan edukasi dan memudahkan masyarakat mendapatkan edukasi terkait upaya promotif dan preventif.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kesepakatan ASEAN pada Persidangan WHA75 di Jenewa pada 21-23 Mei 2022, yang merupakan hasil pertemuan ASEAN Health Ministerial Meeting (AHMM) ke-15 di Bali pada tanggal 14-15 Mei 2022 lalu.

Adapun kesepakatan tersebut di antaranya kesepakatan ASEAN Universal Verification Mechanism untuk sertifikat covid-19, perluasan ASEAN Covid-19 Response Fund, dan ASEAN Regional Reserve for Medical Supplies, pembentukan dan operasionalisasi ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Disease, optimalisasi analisa big data regional dan platform berbagi data genome sequensing global, implementasi protokol Kesehatan ASEAN, memperkuat akses ke Vaksin, Terapi, dan Diagnostik (VTD) dan pasokan medis penting lainnya serta mengejar pelaksanaan ASEAN Post-2015 Health Development Agenda.

“Indonesia menyampaikan upaya ASEAN untuk siap dan tanggap dalam menghadapi persoalan kesehatan baik di situasi damai maupun kedaruratan Kesehatan. Ini sejalan dengan tema WHA 75: Health for Peace, Peace for Health,” kata Menkes.

Dikatakan Menkes, untuk mewujudkan hal tersebut ASEAN berupaya menjalin koordinasi dan kemitraan strategis baik di level regional, internasional maupun aktor global lainnya seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan G-20, dalam rangka membangun Komunitas ASEAN menuju ‘Masyarakat yang sehat, peduli dan berkelanjutan’.

Secara umum, WHA ke-75 ini membahas strategi global tentang keamanan pangan, kesehatan mulut, dan penelitian dan inovasi tuberkulosis. 

Selain itu topik lainnya yang dibahas juga meliputi penguatan kesiapsiagaan dan respons WHO terhadap kedaruratan kesehatan; peta jalan implementasi 2023–2030 untuk rencana aksi global pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular; Rencana Aksi Global Antarsektor tentang epilepsi dan gangguan neurologis lainnya 2022-2031; Pencegahan eksploitasi, pelecehan dan pelecehan seksual; Penyakit Polio; dan Inisiatif Kesehatan Global untuk Perdamaian.

Di sela-sela pertemuan WHA, Menkes didampingi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu dan Ketua Umum PB IDI  Adib Khumaidi melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal WHO, Direktur Regional WHO wilayah Asia Tenggara, serta para Menteri Kesehatan G-20 dan negara sahabat lainnya yakni Menkes Arab Saudi, Afrika Selatan, Brasil, India, Inggris, Jerman, Turki, Australia, Belanda, Kazakhstan, Kuba, dan Swedia. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya