Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) memberi kesempatan lulusan sekolah menengah lanjutan tingkat atas (SLTA) mengikui pendidikan vokasi.
Pendidikan vokasi ditawarkan kepada lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) se-Indonesia, untuk menjadi mahasiswa baru pada pendidikan vokasi Kemenperin.
Selain itu, juga bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) ditawarkan pula untuk menjadi siswa SMK Kemenperin.
Baca juga : APK Perguruan Tinggi Rendah, Akses Beasiswa juga Terbatas
Pendaftaran pendidikan vokasi tersebut, ditutup 20 Mei 2022.
Penerimaan dilakukan melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) 2022 yang diresmikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, 14 April 2022.
“Pendaftaran Jarvis dimulai dari 11 April sampai 20 Mei 2022. Hingga 14 Mei 2022, tercatat pendaftar Jarvis Bersama Politeknik dan Akademi Komunitas sebanyak 6.833 orang serta sebanyak 1.280 orang pada Jarvis SMK," ungkap Kepala BPSDMI Arus Gunawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/5).
Baca juga : Program Setara D1, Salah Satu Keunggulan SMK-SMAK Bogor
"Bagi yang belum mendaftar, dipersilakan. Mumpung belum ditutup,” ujar Arus Gunawan.
Jarvis merupakan platform inovasi BPSDMI Kemenperin dengan alamat website jarvis.kemenperin.go.id yang digunakan untuk melakukan proses seleksi penerimaan siswa dan mahasiswa baru secara daring pada seluruh unit pendidikan di bawah naungan Kemenperin, yakni 10 politeknik, 2 akademi komunitas, dan 9 SMK.
Pada Jarvis 2022, Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin memiliki target untuk menjaring 3.877 mahasiswa baru yang termasuk di dalamnya adalah 498 mahasiswa dengan bebas biaya kuliah.
Baca juga : Kemenperin Kembali Luluskan Mahasiswa D1 Program Vokasi Industri
Pendidikan vokasi terdiri atas 96 mahasiswa pada Politeknik Industri Logam Morowali, 120 mahasiswa pada Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, 72 mahasiswa pada Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng, dan 210 mahasiswa pada Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta.
Sedangkan, untuk SMK, Kemenperin akan menampung sebanyak 2.537 siswa di SMK-SMAK/SMTI Kemenperin.
Menurut Arus, seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan industri penggunanya.
Baca juga : STI Bantu Pelajar SMK Kembangkan Keahlian Sesuai Kebutuhan Industri
Mulai dari proses perekrutan, prakerin, sampai penempatan kerja sehingga seluruh lulusan sekolah dan kampus Kemenperin dapat terserap oleh industri, melanjutkan pendidikan, dan menjadi wirausaha.
“Tidak hanya itu, unit pendidikan Kemenperin juga mendapatkan dukungan dari mitra luar negeri. Di antaranya adalah Pemerintah Swiss, Jerman, dan Singapura. Adapun saat ini, Kemenperin juga sedang menjajaki penyelarasan kualifikasi lulusan dengan standar Eropa yang difasilitasi oleh Dubes RI di Jerman,” imbuhnya.
Hal ini menjadi bukti bahwa kualitas unit pendidikan Kemenperin dalam mencetak SDM industri unggul tidak hanya bertaraf nasional, namun juga siap bersaing di dunia global, seperti yang tertuang dalam visi BPSDMI melalui kebijakan Corporate University yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1009 Tahun 2021.
Baca juga : Calon Peserta Didik Vokasi Kemenperin Ikuti Tes Tertulis Online Pekan Ini
Bukhori Nur Alivian, alumnus Sekolah Menengah Teknologi Industri Yogyakarta ,membenarkan kualitas pendidikan vokasi Kemenperin.
Bukhori yang saat ini bekerja di PT Pertamina (Persero) Cilacap mengatakan, materi yang diberikan melalui SMK SMTI Yogyakarta sudah sesuai dengan teknologi industri saat ini.
“Sehingga saya tidak kaget lagi ketika bekerja, dihadapkan dengan teknologi industri di perusahaan saya. Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari alumni SMK SMTI Yogyakarta, karena dapat menghantarkan saya untuk bekerja di PT Pertamina saat ini,” ujarnya.
Gherra Reginda, alumnus Politeknik APP Jakarta sependapat. Menurut Gherra, pendidikan vokasi Kemenperin seperti ‘Kawah Candradimuka’.
“Untuk itu, kami ucapkan selamat bagi kalian yang memilih Politeknik APP Jakarta. Karena kami para alumni, mampu menjawab tantangan industri dan bersaing dalam kemajuan perindustrian Indonesia," kata Gherra, yang saat ini bekerja di PT Lotte Global Logistics Indonesia. (RO/OL-09)
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
Terdapat potensi tumpang tindih dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional antara sekolah rakyat, sekolah gratis, dan sekolah garuda
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap sektor pendidikan. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan civitas akademika Unhan RI
Program ini diharapkan menjadi bagian dari solusi kolaboratif antara sektor swasta dan masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan dan terluar.
Program revitalisasi tahun ini menargetkan 10.440 satuan pendidikan, meliputi jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SKB/PKBM, dan SLB di seluruh Indonesia.
SALAH satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) ialah Wajib Belajar 13 Tahun.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Kementerian Ketenagakerjaan menggandengang Inovasi Muda dalam penyelenggaraan Indonesia Green Jobs Summit (IGJS) 2025
Kerja sama antarkementerian terkait yang telah dilakukan, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, harus benar-benar direalisasikan dengan baik dan terukur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved