Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DEKAN Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menyatakan, hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya diduga memiliki daya tular yang lambat jika dibandingkan dengan covid-19. Hal itu diketahui dari pengamatan pada kasus-kasus yang ada di dunia.
"Kita lihat perkembangan di dunia cenderung lambat, dalam tanda kutip. Beda dengan covid-19 waktu itu, di mana perkembangan kasusnya begitu luar biasa karena memang potensi penularannya transmisi lokal sehingga akan sangat mudah tertular dari yang positif," kata Ari, Sabtu (14/5).
Ia menyebut, virus hepatitis akut juga kemungkinan tikda menular langsung dari satu orang ke orang lainnya seperti covid-19. Namun demikian, dengan gejala berat yang ditimbulkan, bukan berati penyakit tersebut bisa disepelekan. Dengan penanganan yang lambat, kata Ari, bisa saja penyakit itu menjadi outbreak.
"Ini memang cukup berat sampai kalau tidak ditangani dengan baik dan segera diatasi pasiennya bisa meninggal dunia," beber dia.
Untuk itu, Ari mendorong para pakar dan peneliti untuk bergerak cepat mempelajari penyakit tersebut agar penaganan yang dilakukan bisa tepat sasaran.
Baca juga: Penyintas Hepatitis Akut Bisa Tertular Lagi
Terpisah, Spesialis Mikrobiologi dari FKUI Budiman Bela mengungkapkan bahwa berdasarkan pengamatan sejauh ini, diketahui bahwa penyakit hepatitis akut menular lewat oral.
"Namun kita ketahui juga ada gejala di saluran napas. Karenanya kita juga harus tingkatkan kewaspadaan dengan tetap melakukan 3M dan tingkatkan kewaspadaan penularan melalui makanan dan minuman," ungkap dia.
Untuk langkah pencegahan, para tenaga kesehatan dan staf yang terlibat dalam penanganan pasien anak harus menggunakan standar pencegahan dan pengendalian infeksi.
Selain itu, anak yang terindikasi mengidap hepatitis akut juga harus dirawat di kamar yang memiliki kamar mandi dan toilet sendiri sampai gejala benar-benar hilang.
"Terapkan 3M. Pastikan makanan dan minuman tidak tercemar dan lindungi anak dari infeksi melalui fekal oral serta saluran napas," pungkasnya. (OL-4)
Hepatitis A bisa menjadi normal kembali karena dia biasanya menyerap inflamasi di sekitar hati.
Orang tua harus mengenali gejala awal hepatitis pada anak. Hal ini berguna untuk mencegah dampak kronis dan efek jangka panjang.
Gejala hepatitis pada anak tidak selalu ditandai dengan ciri mata kuning tapi justru dimulai dengan gejala yang mirip flu atau flu like syndrome.
PENYAKIT menular memang merupakan masalah kesehatan penting, sejak dulu dan juga sampai kini.
"Di luar itu memang ada lagi 24 kasus kategori hepatitis yang umum biasa gejala. Namun masih dalam bentuk gejala,"
"Saat ini, kami percaya adenovirus mungkin menjadi penyebab kasus yang dilaporkan ini, tetapi faktor lingkungan dan situasional potensial lainnya masih diselidiki,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved