Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MASSA buruh, yang tergabung dalam aksi May Day Fiesta mulai tiba di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. Mereka akan menggelar aksi dalam rangka peringatan hari buruh sedunia.
Pukul 11.30 WIB, Sabtu (14/5), terlihat massa aksi mulai tiba di depan gedung DPR/MPR RI. Beberapa dari mereka menggunakan pakaian serikat buruh.
Nampak beberapa dari mereka juga membawa atribut berupa spanduk dan poster yang berisikan tuntutan kepada pemerintah. Salah satu poster tersebut bertulisan, 'Tidak Boleh ada yang Kelaparan di Negeri yang Kaya'.
Baca juga: Hari Ini, Buruh akan Gelar Aksi di DPR dan GBK
Said Iqbal, selaku pimpinan aksi yang sekaligus ketua umum Partai Buruh, membacakan tuntutan di depan massa aksi, di antaranya penolakan terhadap uu omnibuslaw dan tentang kesejahteraan petani.
"Kegiatan ini adalah rangkaian peringatan May Day. Di mana pada 1 Mei kami juga menyelenggarakan aksi di KPU yang dilanjutkan dengan May Day Fiesta di Gedung Film Usmar Ismail," kata Said Iqbal melalui pernyataan di depan awak media saat konferensi pers di lokasi tersebut.
Lebih lanjut, Said mengungkapkan, pada awalnya jumlah massa yang akan turun ke jalan mencapai 100.000. Namun, karena aturan protokol kesehatan maka dikurangi menjadi sekita 50.000 orang yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu juga menambahkan, dalam acara May Day Fiesta yang diselenggarakan di GBK, Jakarta, akan diisi oleh orasi dari serikat buruh internasional dan Partai Buruh dari negara lain.
Massa May Day saat ini sudah memenuhi sebagian badan Jl Gatot Subroto. Akses lalu lintas menuju ke Slipi masih dibuka. Kendaraan diarahkan melintasi jalur busway. Lalu lintas ke arah Slipi tersendat. (OL-1)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved