Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KEMATIAN tiga pasien anak akibat hepatitis akut menandakan masih rendahnya early detection (deteksi dini) di Indonesia.
Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Penyakit tersebut belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022 lalu.
"Yang kita sayangkan, terjadi tiga kasus meninggal, sementara di negara lain bisa selamat. Itu menunjukkan early detection kita agak terlambat," ujar Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane saat dihubungi, Selasa (3/5).
Baca juga: 3 Pasien Hepatitis Akut Anak Meninggal, Kemenkes: Tingkatkan Kewaspadaan
WHO menerima pertama laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya terkait 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology). Kasus tersebut menyerang anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari-Maret 2022.
Sebanyak 17 anak di antaranya, yakni sekitar 10%, memerlukan transplantasi hati. Lalu, 1 kasus dilaporkan meninggal. Padahal, gejala klinis dari penyakit hepatitis akut sudah jelas, namun masih ada yang terpapar hingga meninggal.
"Klinisnya jelas sebenarnya, tubuh menguning. Dimulai dari mata, kuku, selanjutnya air kemih lebih pekat ke arah kecokelatan," jelas Masdalina.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).
Baca juga: Hepatitis Jenis Baru Ditemukan di 9 Anak AS
Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam. "Dengan gejala klinis tersebut, apalagi dalam waktu singkat, mestinya segera dirawat intensif untuk memastikan diagnosisnya," tuturnya.
Kementerian Kesehatan diketahui berupaya untuk melakukan investigasi terhadap kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
Masdalina menilai penyakit hepatitis akut kali ini sebagian besar karena Adenovirus. Itu terlihat dari 74 kasus di luar negeri, yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41.(OL-11)
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Selain harus berjuang dengan penyakitnya, penderita diabetes juga ternyata mengalami rasa kesepian yang luar biasa.
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
MiR-23a memengaruhi gen FOXO3a yang berperan penting mengatur pertumbuhan sel dan melindunginya dari kerusakan.
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
Para ahli mengembangan prototipe bernama ABLE yang mengubah molekul-molekul kecil dalam nafas menjadi cairan pekan untuk mendeteksi penyakit.
Skrining merupakan hal yang baik namun butuh tindak lanjutan dan harus ditingkatkan pada penyakit janin, penyakit kongenital, atau penyakit yang jarang lainnya.
Tidak jarang,pasien juga mengalami salah diagnosis karena gejalanya yang tidak spesifik dan sering menyerupai penyakit lain.
Masyarakat kerap mengira mudah kaget sebagai tanda penyakit jantung. Padahal, belum tentu demikian.
Upaya skrining penyakit atau deteksi dini menjadi langkah preventif untuk mencegah keparahan pada para penderita.
Para ahli dari Mayo Clinic hadir di simposium ini untuk berbagi wawasan terbaru dan praktik terbaik dalam penanganan kanker payudara, hematologi, dan gagal jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved