Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
USAHA rintisan (startup) teknologi pangan asal Indonesia Off Foods hari ini mengumumkan pendanaan tahap awal (Seed Funding) senilai US$1,7 juta (sekitar Rp24,5 miliar) dari Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi Global Founders Capital (GFC) dan beberapa investor strategis lainnya seperti Creative Gorilla Capital, Lemonilo, dan United Family Capital (UFC).
Didirikan pada 2021 oleh Dominik Laurus dan Jhameson Ko, Off Foods ingin menjadi produsen protein nabati (atau protein alternatif) terbaik dan terbesar di Indonesia hingga di dunia, serta memberikan kontribusi signifikan pada keberlanjutan lingkungan (sustainability) melalui produk-produknya.
Off Foods meluncurkan produknya yang bernama Off Meat, sebuah pengganti daging ayam, pada Agustus tahun lalu. Selain rasanya yang enak, Off Meat mengandung kadar kolesterol yang rendah, protein tinggi, kadar lemak jenuh yang rendah, serta tinggi serat, mineral, vitamin, dan kandungan antioksidan.
Menariknya, Off Meat hadir dengan harga yang terjangkau, yaitu hanya setengah harga dari produk-produk alternatif daging serupa di pasaran.
Sejak diluncurkan, bisnis Off Meat telah berkembang lebih dari 10x lipat melalui kerja sama business-to-business (B2B) dengan berbagai restoran. Dengan penggunaan yang fleksibel, mulai dari ayam goreng, nugget, hingga sambal matah ayam, Off Meat mudah diterima oleh pengelola restoran maupun konsumen.
Baca juga : Zakat Fitrah di Baznas Baru Terkumpul Rp152 Miliar
Off Meat kini tersedia di tujuh kota, yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Makassar, dan Bali, melalui restoran mitra Off Foods, seperti restoran Italia Mamma Rosy (Jakarta Selatan), katering FITCO Eats, franchise Gaaram dan Wanfan. Off Foods juga akan segera hadir di sekitar 40 gerai Mangkokku di pulau Jawa, lebih dari 20 gerai restoran Jepang Zenbu, dan 8 gerai Byurger.
“Off Daging adalah solusi bagi bisnis kuliner yang ingin merambah ke sektor daging nabati. Produk kami terjangkau dan mudah disesuaikan untuk berbagai resep dan teknik para koki. Konsumen dapat menikmati cita rasa yang familiar dari restoran sekaligus menjadi bagian dari masa depan yang lebih sustainable,” kata Jhameson Ko, pendiri dan CPO Off Foods.
Dengan pendanaan terbaru, Off Foods akan berinvestasi lebih lanjut dalam penelitian dan pengembangan variasi baru Off Meat, dimulai dengan nugget. OFF FOODS juga akan melanjutkan ekspansi ke kota-kota lain di Indonesia serta mulai menjangkau konsumen secara langsung.
“Off Foods tak hanya sekadar menjual makanan. Kami adalah pelopor perubahan gaya hidup di Indonesia, yang harapannya akan menghasilkan masyarakat yang lebih sehat serta bumi yang lebih lestari. OFF MEAT dan Indonesia hanyalah titik awal kami. Dengan antusiasme dari investor-investor kami, OFF FOODS siap bergerak maju untuk inovasi produk dan ekspansi nasional, serta ekspansi regional pada 2024,” ujar Dominik Laurus, pendiri dan CEO Off Foods..
“Selama ini, protein alternatif sulit berkembang di negara berkembang seperti Indonesia karena harganya yang cukup premium. Namun, kini semakin banyak konsumen yang mau beralih ke produk nabati untuk kesehatan dan isu lingkungan. Ini adalah waktu yang tepat bagi Off Foods untuk hadir dengan produk yang lezat, strategi pasar yang kuat, serta penawaran harga terbaik. Kami yakin Off Foods akan menjadi penggerak adopsi protein alternatif bagi masyarakat luas di Indonesia,” ujar Eko Kurniadi, Partner di Alpha JWC Ventures. (RO/OL-7)
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Penyembelihan dan pengolahan daging saat Idul Adha sering dilakukan di tempat terbuka tanpa standar sanitasi yang baik, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi mikroba.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
SSE juga menampilkan kendaraan intai, P2 KM Recon, kendaraan dengan manuver dan sistem teknologi untuk misi pengintaian.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat kemajuan luar biasa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
RealCycle Cup menggunakan lapisan nanopartikel besi (II) oksida, material tahan panas, tak beracun, dan mudah dipisahkan dari sampah pakai magnet
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) merayakan puncak perjalanan 50 tahun sebagai pelopor industri asuransi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved