Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POTENSI karbon biru yang besar di wilayah pesisir dapat memberikan kontribusi pada pemenuhan target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Karenanya, pengelolaan karbon di wilayah pesisir dan laut akan dieksplorasi lebih serius oleh pemerintah.
Hal itu ditegaskan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam acara Workshop Blue Carbon Dalam Pembangunan Blue Economy dan Pencapaian Target NDC di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Senin (18/4).
"Kita akan eksplor. Kita merencanakan akan mengidentifikasi secara tajam mulai dari sekarang sampai nanti bulan depan sampai Juni. Jadi di bulan Juli kita sudah tahu persis akan seperti apa ekosistem wilayah pesisir ini dalam kotribusi untuk mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca," kata dia.
Siti mengungkapkan bahwa, dengan perkiraan sementara, pengurangan emisi tahunan blue carbon bisa mencapai 10% sampai 30%. Hal itu akan memberikan kesempatan yang sangat baik bagi Indonesia untuk melakukana kselerasi dalam mitigasi perubahan iklim dan juga dalam meningkatkan target NDC.
"Saat ini seperti yang kita tahu kita masih pasang target 29% tanpa intervensi lalu 41% bila didukung intervens dan finance yang cukup. Kita lihat ada potensi pesisir yang sangat besar yang bisa diorientasikan sebagai blue economy carbon. Sekaligus, kita pikirkan bersama bahwa dalam pengelolaan blue carbon ini juga ada identitas ataupun kualiitas karbon yang lebih baik. Jadi harga karbonnya bisa lebih mahal, misalnya," beber dia.
Pemerintah sendiri, kata dia, telah menanam mangrove kurang lebih sebanyak 80 ribu hektare sejak 2010 lalu dan akan terus bertambah menjadi 600 ribu hektare hingga 2024 mendatang. Belum lagi Indonesia yang memiliki wilayah pesisir dan laut yang sangat luas. Hal itu bisa memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap penyerapan karbon.
"Ini adalah peluang untuk mengakselerasi. Kita memiliki ambisi NDC yang lebih kuat untuk persiapan COP-27 mendatang. Ini tidak bisa asal ngomong, tapi harus dihitung dengan angka-angka yang pas," pungkas dia. (H-2)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Penetapan legalitas hutan adat mengutamakan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah berkepanjangan di kemudian hari.
SEJAK lima tahun terakhir, pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap redistribusi aset melalui program Reforma Agraria.
Masyarakat adat yanMasyarakat yang masih mengandalkan tradisi turun-temurun dalam pengelolaan hutan adat sering kali tidak berdaya saat menghadapi kepentingan pihak eksternal
Kawasan gunung tampak gundul. Pohonpohon ditebang, lubang-lubang bekas galian tambang pun terlihat jelas.
PADA 2020 berdasarkan data KLHK luas hutan di seluruh Indonesia mencapai 95,6 juta hektare.
PAVILIUN Indonesia memaparkan sejumlah upaya pengendalian perubahan iklim dan keberhasilannya di ajang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP-24) di Katowice, Polandia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved