Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pesan Paskah PGI: Tak Terpisahkan dari Kasih Allah Harusnya Buat Kita Bahagia

Apul Iskandar
17/4/2022 08:00
Pesan Paskah PGI: Tak Terpisahkan dari Kasih Allah Harusnya Buat Kita Bahagia
Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom(DOK MI)

MEMPERINGATI Perayaan Paskah, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan pesan kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia, meskipun perayaan kebangkitan Kristus masih di tengah-tengah pandemi Covid-19 dan tertatih, PGI menyerukan agar semua umat Kristiani terus melangkah dalam iman percaya kepada Allah di dalam Yesus Kristus.

Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom dalam keterangan persnya, Sabtu (16/4), mengajak umat Kristiani merayakan Paskah yang artinya merayakan kasih Allah yang dicurahkan kepada kita melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Menurut Gomar, kasih yang memegang kita dengan erat dan kuat tak terpisahkan dari kasih Allah. Menurut Pdt Gomar dalam rilisnya, inilah yang seharusnya membuat kita merasa cukup, puas, dan bahagia. 

''Sekalipun di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan, kita tidak terpuruk dalam kepahitan bahkan mengasihani diri sendiri, sebaliknya kita mampu menjadi pemenang. Dengan demikian, hidup kita menjadi kesaksian bagi dunia ini, menjadi kabar baik dan kabar yang manis untuk saudara kita yang lain. Kasih Allah ini akan mengalir keluar dari diri kita dan membuat kita tetap memperhatikan sesama kita yang juga berada di dalam pelbagai himpitan dan kesulitan kehidupan. Kasih Allah yang mengalirkan pengampunan dan rekonsiliasi di tengah-tengah konflik dan permusuhan di dalam masyarakat kita. Selama kasih Allah masih memegang erat-erat diri kita, selama itu juga kita dapat mengulurkan tangan menyalurkan kasih kepada sesama kita,'' kata Pdt Gomar.

"Iman seperti inilah yang ditegaskan Paulus ketika dia berkata 'Aku yakin' dalam Roma 8:38. Kata ini bahkan dapat diartikan 'Aku seutuh-utuhnya yakin'. Apa pun kata orang lain dan apa pun perasaan yang sedang dia alami, Paulus menegaskan bahwa tidak ada sedikit pun kabut keraguan yang menyelimuti dirinya. Apa yang Paulus yakini? Ini: Tidak ada sesuatu apapun di dalam ciptaan ini yang sanggup memisahkan umat percaya dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus Yesus," tambah Pdt Gomar.

Umat Kristiani yang terkasih, tambah Pdt Gomar lebih lanjut, ada sedikitnya dua hal yang dapat kita refleksikan dalam perayaan Paskah tahun ini.

Pertama, apa pun kesulitan dan beban berat yang kita pikul pada saat ini, kasih Allah yang telah dinyatakan kepada kita melalui kematian dan kebangkitan Kristus selalu beserta kita. Kristus telah bangkit dan mengalahkan maut. Kita yang berada di dalam Kristus, mengalami kasih Allah yang dicurahkan kepada kita.

Kasih Allah inilah yang memegang kita erat-erat. Kemenangan-Nya atas maut memberi kita jaminan bahwa tidak ada ancaman dan kesusahan seberat apa pun yang dapat mengalahkan Allah dan yang dapat mengambil kasih Allah yang telah Dia curahkan kepada kita.

Terkadang kita merasa lemah dan bahkan gemetar karena berbagai goncangan: pandemi yang tidak berkesudahan, badai Seroja dan bencana alam lainnya, bahkan goncangan iman kita. Kita sering merasa tidak cukup kuat untuk memegang Allah. Namun, janji Allah kepada kita adalah bahwa Dia cukup kuat untuk memegang kita dalam situasi apa pun (Yohannes 10:29).

''Sekalipun kita 'dibunuh sepanjang hari', kita akan hidup dan berada dalam kasih-Nya karena Kristus yang bangkit itu ada di dalam diri kita. Kasih Allah yang akan mengiringi langkah kita untuk terus maju dan membangun setiap reruntuhan itu,'' ujar Pdt Gomar.

Kedua, kasih Allah di dalam Yesus Kristus adalah kenyataan yang paling berharga. Dengan memilikinya, kita bisa merasa cukup, bersyukur, dan berbahagia, sekalipun banyak hal yang terambil dari kita. Banyak orang yang lebih memilih terpisah dari kasih Allah asalkan tetap terikat dengan kenyamanan dunia ini.

Bagi mereka, kasih Allah di dalam Yesus Kristus kurang berharga dibandingkan dengan, misalnya, kepemilikan harta benda. Apa gunanya memiliki kasih Allah kalau kita harus hidup dalam kekurangan atau bahkan dalam penderitaan? Kira-kira demikianlah pemikiran mereka.

Memang, tambah Pdt Gomar, hanya orang-orang yang telah mendisiplinkan diri dalam kehidupan sederhanalah yang dapat dengan yakin mengatakan, ''Tak terpisahkan dari kasih Allah adalah kenyataan yang cukup bagiku.''

Selamat merayakan kasih Allah dan ketidakterpisahan dari kasih-Nya. (AP/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya