Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Natal 2024: Menghidupkan Iman dan Solidaritas melalui Tema 'Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem'

Abriel Okta Rosetta
24/12/2024 10:32
Natal 2024: Menghidupkan Iman dan Solidaritas melalui Tema 'Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem'
Ilustrasi - Perayaan Natal di Gereja(MI/Susanto)

KONFERENSI Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) mengumumkan tema pesan perayaan Natal 2024: “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”.

Tema pesan ini diambil dari kisah para gembala dalam Injil Lukas yang dengan sigap berangkat menuju Betlehem setelah mendengar kabar sukacita dari malaikat tentang kelahiran Sang Juruselamat. Kisah ini mengandung makna mendalam yang mengajak kita merenungkan nilai-nilai iman, pengharapan, dan solidaritas.

Melansir dari laman resmi KWI dan PGI, Dalam narasi Lukas disebutkan para gembala adalah lambang kesederhanaan dan ketulusan hati. Mereka yang sering dipandang rendah oleh masyarakat justru menjadi saksi pertama kelahiran Yesus. Respons mereka yang cepat dan antusias menggambarkan sikap iman yang ideal: terbuka, tanggap, dan siap untuk bertindak sesuai panggilan Tuhan. 

Pesan Natal ini mengajak untuk meneladani semangat para gembala. Sikap mereka menjadi inspirasi bagi umat Kristiani untuk berani melangkah mendekati Sang Juruselamat, baik melalui kehidupan doa maupun melalui pelayanan kepada sesama, khususnya mereka yang lemah, miskin, dan terpinggirkan.

3 Makna Tema Natal 2024

  1. Tema ini mengingatkan kita akan nilai pengharapan yang lahir dari kehadiran Yesus sebagai sumber damai sejahtera. 
  2. Tema ini menggarisbawahi kesederhanaan kelahiran Yesus di kandang domba, yang mengajarkan kita untuk hidup dengan rendah hati dan tulus. 
  3. Tema ini menekankan inklusivitas, bahwa kasih Allah mencakup semua manusia tanpa memandang latar belakang, bahkan melibatkan seluruh ciptaan dalam sukacita Natal.

Pesan Natal ini juga memberikan refleksi atas situasi sosial yang dihadapi bangsa Indonesia. Isu ketidakadilan, kemiskinan, intoleransi, kerusakan lingkungan, dan perpecahan masyarakat menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan semangat persaudaraan dan belarasa. Perayaan Natal mengingatkan kita akan panggilan untuk menjadi pembawa damai dan harapan di tengah dunia yang penuh tantangan.

“Kami percaya bahwa tema ini mencerminkan solidaritas Allah yang menyelamatkan,” ujar Sekretaris Komisi KWI, Romo Diakon Frans Adi Kristi Prasetya, dikutip dari laman KWI-PGI, Selasa (24/12). 

Beliau juga menyoroti nilai iman yang menguatkan umat untuk menghadapi pergeseran dari ketakutan menuju sukacita berkat kehadiran Yesus.

Tahun 2024 ini menjadi tahun istimewa bagi Indonesia karena bangsa ini menyambut pemerintahan baru. Perayaan Natal ini menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan dan bersama-sama membangun negeri. Indonesia diharapkan menjadi tempat lahirnya pemimpin-pemimpin yang melayani dengan hati, hidup sederhana, dan mengutamakan kepentingan rakyat.

Puncak perayaan Natal Nasional 2024 akan digelar pada 28 Desember di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta. Acara ini akan mencakup ibadah dan perayaan bersama yang mengusung semangat inklusivitas dan persaudaraan lintas agama serta budaya.

Dalam pesan yang disampaikan KWI- PGI, Natal adalah wujud kasih Allah yang datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Perayaan ini mengingatkan kita akan panggilan untuk berjalan bersama dalam iman, persaudaraan, dan belarasa. 

Semoga Natal 2024 membawa sukacita dan damai sejahtera bagi semua. Selamat Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025! (KWI-PGI/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik