Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KEPALA Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan Indonesia dan Tiongkok harus meningkatkan kerja sama di bidang sosial dan budaya demi mempererat hubungan diplomatik kedua negara. Hal itu disampaikan Moeldoko saat menjamu Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang di Bina Graha, Jakarta, Selasa (29/3).
Mantan panglima TNI itu mengatakan lebih dari dua juta turis asal Negeri Tirai Bambu berkunjung ke Tanah Air setiap tahun. Jumlah masyarakat Indonesia yang pelesir ke Tiongkok juga kian meningkat dari waktu ke waktu.
Jika masyarakat tiap-tiap negara mengenal budaya satu sama lain lebih dalam, ia meyakini angka-angka tersebut akan meningkat lebih tinggi lagi.
“Saya melihat untuk hubungan jangka panjang yang semakin kuat, penguatan emosi dalam sektor budaya itu sangat penting,” ujar Moeldoko melalui keterangan resmi, Selasa (29/3).
Penguatan kolaborasi di sektor sosial budaya, sambung dia, bisa dilaksanakan melalui momen Presidensi G20 Indonesia.
"Ini akan semakin memperkaya kerja sama strategis kedua negara. Penguatan juga bisa dilakukan di bidang arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan transformasi digital, serta infrastruktur," ucap Moeldoko.
Baca juga : Media Indonesia Menangi Gold Winner IPMA di SPS Award 2022
Sebagaimana diketahui, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok telah terjalin selama 70 tahun. Situasi pasang surut relasi tentu mengiringi perjalanan panjang tersebut. Namun, pada prinsipnya, afiliasi antarkedua negara mengalami kemajuan yang signifikan.
Bahkan, beberapa kali, permasalahan yang melibatkan Indonesia dan Tiongkok bisa diselesaikan melalui sambungan telepon antarkepala negara.
“Jika kita memiliki hubungan baik, hanya dengan satu panggilan telepon saja, semua permasalahan bisa diselesaikan,” tuturnya.
Adapun, Lu Kang sangat menyadari bahwa Indonesia adalah salah satu mitra penting bagi Tiongkok. Kedua negara itu adalah kekuatan ekonomi baru di Asia.
Ke depan, Lu Kang memastikan pihaknya akan mendukung kebijakan strategis Indonesia baik di panggung lokal maupun internasional.
“Menghormati kepentingan satu sama lain adalah kunci utama, misalnya dalam isu Papua yang menjadi keprihatinan Indonesia. Tiongkok akan selalu mendukung pihak Indonesia dalam dialog multilateral. Begitu pula juga sebaliknya. Masalah sensitif di Tiongkok juga diberi perhatian oleh pihak Indonesia,” ucap Lu Kang. (OL-7)
PAM JAYA berharap dapat menjaga kontinuitas rencana pemenuhan kebutuhan air minum tanpa tergantung pada satu sumber utama.
Fery menyampaikan apresiasi atas keterlibatan ITB dalam mendukung pengembangan koperasi berbasis data dan ilmu pengetahuan.
Pekerja industri konstruksi di Jepang terus berkurang karena masalah penuaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan besar bagi sektor konstruksi di Jepang.
Kerja sama yang dibahas antara lain meliputi program pelatihan bersama untuk atlet junior dan senior, peningkatan kualitas wasit dan juri.
Kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi dalam bidang hukum perang, militer, dan udara sebagai upaya membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved