Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Komisi Nasional Haji dan Umrah Mustolih Siradj mengungkapkan, kepastian kuota haji bagi jemaah Indonesia tahun ini masih menunggu kabar dari pemerintah Arab Saudi, Ia memprediksi haji tahun ini belum bisa dilakukan dengan kuota penuh
Mustolih mengungkapkan, sampai hari ini belum ada tanda-tanda pernyataan resmi Arab Saudi melalui penandatanganan MoU. Sehingga masih belum ada kepastian penyelenggaraan haji akan dibuka untuk masyarakat di luar Arab Saudi.
"Pernyataan resmi, ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Arab Saudi sebagai negara tuan rumah dengan negara pengirim jamaah, termasuk Indonesia dan berbagai negara di dunia. Sampai sekarang hal itu belum terjadi. Kuota haji masih sulit diukur. Sejauh mana dan seberapa banyak masing-masing negara mendapatkan kuota haji. Ini yang saya kira terkait kuota haji, dipastikan dulu penyelenggaraan hajinya seperti apa," kata Mustolih Siradj, saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (29/3).
Setidaknya ada beberapa alasan yang disebut Mustolih terkait penyelenggaraan haji yang belum bisa kembali normal seperti sebelum pandemi. Seperti pemerintah Arab Saudi belum melakukan persiapan yang signifikan, misalnya keamanan, aspek penginapan, tenda dan transportasi.
Selain itu, Mustolih juga mengungkapkan dari sisi pengirim jemaah di berbagai negara juga belum banyak melakukan persiapan.
"Indonesia adalah negara yang diberikan kuota terbesar. Kira-kira 231 ribu. Nah ,ini pun karena di Arab Saudi belum ada persiapan, dampaknya dari negara pengirim seperti Indonesia, masih jauh dari yang kita prediksikan dari masa-masa normal. MoU saja bahkan belum," ujar Mustolih.
Mustolih menambahkan, persiapan dari sisi penerbangan, asrama haji, sarana dan pra sarana, dokumen jemaah seperti visa, paspor, kontrak penerbangan, kontrak dengan hotel, itu semua juga belum dilakukan.
Baca juga : Kasus Covid-19 Bertambah 3.895 Hari Ini
Mengingat waktu terus berjalan dan penyelenggaraan haji kian mepet, kemungkinan terbesar yang akan berlaku pada penyelenggaraan haji 2022, kata Mustolih, dengan kuota terbatas atau tidak full seperti era sebelum pandemi.
"Karena waktu penyelenggaraan ibadah hajinya semakin mepet. Kalau kita hitung dari kelender penyelenggaraan haji, 5 juni itu mestinya sudah bisa memberangkatkan kloter pertama. Sementara ini sudah 3 hari lagi bulan Ramadhan. Kadang biasanya setelah idul fitri, Dzulqo'idah itu kira-kira bulan Juni, itu sudah ada pemberangkatan. Tapi ini belum," tandasnya.
Wakil Ketua DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Azhar Gozali mengharapkan tahun 2022, penyelenggaraan haji bisa kembali normal dengan kuota penuh. Ia menuturkan, jika bisa dengan kuota penuh, pekerjaan-pekerjaan dan tanggung jawab yang masih tertunda akibat pandemi bisa terselesaikan.
"Harapannya tentu saja kita bisa dapat full kuota. Karena dengan full kuota ini, apa yang menjadi tanggung jawab kita yang terpending selama ini bisa terselesaikan. Harapan kita juga pasti sama dengan harapan jemaah haji. Pasti mereka menaruh harapan besar jika haji di buka tahun ini, mereka bisa diberangkatkan," kata Azhari.
Namun, Azhari tetap menunggu hasil keputusan dari pemerintah terkait penyelenggaraan haji 2022. Ia mengatakan telah menyiapkan beberapa skema jika persoalan kuota telah diputuskan.
"Kami kan harus menunggu, dapatnya dari pemerintah Indonesia nanti. Setelah keluar dari Saudi. Kalau ditanya sudah siap atau tidak, kita sudah siap. Kita sudah menyiapkan beberapa skema kalau sudah ada. Jika kuotanya tidak terlalu besar, kita akan melakukan konsorsium di asosiasi kami nantinya," tutup Azhar. (OL-7)
Ahli neurologi anak dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta R.A. Setyo Handryastuti mengungkapkan bahwa meningitis pada anak, seringkali sulit dideteksi
Hotel Sahid Jaya Solo, bekerja sama dengan Sahid Tour Umrah dan Haji, meluncurkan paket promo spesial bertema "MEKAH PACKAGE" yang berlaku Agustus - September 2024.
Pembukaan loket pengiriman Pos Indonesia di Arab Saudi merupakan komitmen PosIND mendukung pelaksanaan haji tahun ini.
Muhamad Ali Usman, seorang petani kangkung dari Majalengka, menabung selama 11 tahun untuk mewujudkan impiannya menunaikan ibadah haji.
Setiap tahunnya animo masyarakat yang ingin mendaftar untuk menunaikan ibadah haji terus meningkat, jika tidak ada penambahan kuota, tentunya semakin panjang daftar tunggunya.
Selain melakukan pendampingan langsung dalam layanan kargo haji di Mekkah, mereka menerima pelatihan terkait pengurusan kiriman internasional di negara lain
“Antrian berangkat haji Malaysia itu sampai 120 tahun. Kalau di Singapura mencapai 34 tahun,” kata Endang Djumali.
PEMERINTAH Arab Saudi mengumumkan kuota jemaah haji tahun ini sebanyak satu juta orang. Ketentuannya jemaah harus berusia di bawah 65 tahun dan telah divaksinasi.
PENGGUNAAN tambahan kuota jemaah haji bagi Indonesia sebesar 10 ribu orang hendaknya dilakukan secara adil dan transparan.
Presiden meminta segala hasil pembicaraan di Arab Saudi segera ditindak lanjuti.
Rencananya, pembahasan untuk anggaran dan pengadaan fasilitas akan digelar dengan DPR, Selasa 23 April, pekan depan.
Kuota itu diprioritaskan kepada para manula dan pendamping.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved