Deteksi Dini Down Syndrome Sejak Dalam Kandungan 

Mediaindonesoia.com
27/3/2022 22:30
Deteksi Dini Down Syndrome Sejak Dalam Kandungan 
Ajang Down Syndrome Got Talent yang digelar Cordlife Persada(Dok. Cordlife Persada)

DALAM rangka memperingati Hari Down Syndrome Sedunia (HDSD), Cordlife bersama Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrom (POTADS) menyelenggarakan acara 6th Trisomy Awareness Bosh 2022 bertema "Mengenal Down Otome Lebih Dekat" di Neo Soho Central Park Jakarta, Minggu (27/3).  

Dalam acara ke-enam ini, Cordlife juga kembali mengadakan Down Syndrome's Got Talent Season 2 yang merupakan ajang perlombaan talenta yang diikuti oleh ratusan anak down syndrome di seluruh Indonesia. 

Asisten Manager PT Cordlife Persada Wita Pratiwi mengungkapkan, acara yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini bertujuan agar masyarakat dapat mengenal dan dekat dengan anak down syndrome. 

Down syndrome yang dikenal juga sebagai trisomi 21 adalah kelainan genetik yang dapat dideteksi sejak bayi masih berada di dalam kandungan. Kromosom manusia normalnya pada setiap sel berjumlah 46, namun bagi mereka dengan kondisi down syndrome memiliki jumlah 47 kromosom. Kelainan tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak dan menimbulkan perbedaan khas pada struktur wajah, postur tubuh, dan ciri fisik lainnya. 

"Kelahiran bayi dengan kondisi down syndrome di indonesia terbilang tinggi. Menurut data Riskesdas tahun 2018, 0.21% permasalahan kelahiran pada bayi berusia 24-59 bulan berkaitan dengan kasus down syndrome. Mengacu pada data Laju Pertumbuhan Penduduk di tahun 2018 terlahir 8.820 bayi dengan kondisi down syndrome," kata Wita melalui keterangannya, Minggu (27/3). 

"Oleh karena itu setiap tahunnya kami secara konsisten menyelenggarakan acara ini, sebagai upaya dan komitmen Cordlife dalam mengedukasi masyarakat agar mereka dapat melakukan deteksi dini dan mempersiapkan perjalanan kehamilan terbaik," tambahnya. 

Baca juga : GEF Dukung Indonesia Tangani Masalah Lingkungan

Wita mengatakan acara yang dihadiri dr. Kianti Darusman, SpM(K), MMedSci, dr. Ardiansjah Dara, SpOG dan Grandis Tenar berhasil menarik perhatian pengunjung serta memeriahkan acara yang sedang berjalan. Pratiwi berharap fengan hadirnya narasumber tersebut dalam acara tahun ini dapat memberikan edukasi yang berarti bagi masyarakat, khususnya orang tua dengan anak berkebutuhan khusus, serta memberikan inspirasi bagi anak-anak dengan kondisi down syndrome untuk terus maju dan berkarya. 

"Melalui kegiatan Hari Down Syndrome Dunia 2022 dan juga 6th Trisomy Awareness Bash 2022 ini, kami juga berharap dapat membantu anak-anak down syndrome lebih dikenal dan lebih diterima di masyarakat, serta dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat mengenai persiapan sejak dini untuk perawatan anak dengan down syndrome yang lebih baik dan dibantu dengan mendapatkan support system yang tepat bersama POTADS," katanya. 

Product Manager PT Cordlife Persada Irsani Fenilia mengatakan, sebagai perusahaan pelayanan kesehatan dan pioner dalam industri penyimpanan darah tali pusat di Asia, pihaknya membantu banyak orang hidup lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih baik. 

Untuk itu, melalui acara tersebut pihaknya ingin menginformasikan kepada masyarakat mengenal layanan diagnostic yang cordlife milki salah satunya NIPT (Noninvasive Prenatal Test) yang dapat mendeteksi kelainan kromosom sejak usia kehamilan 10 minggu, salah satunya kelainan pada kromosom 21 atau dikenal down syndrome. 

"Cordlife berharap dengan mengetahui kondisi janin sedini mungkin akan semakin banyak keluarga di Indonesia dapat mempersiapkan perjalanan kehamilannya," katanya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya