Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENGAWALI pertemuan pertama Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (1st EDM-CSWG Meeting), telah diselenggarakan workshop ketahanan air dan workshop pengendalian perubahan iklim di Yogyakarta. Untuk isu ketahanan air akan diperdalam bahwa air itu hanya untuk water security sekarang sudah dihubungkan dengan upaya pemulihan lingkungan.
Workshop yang merupakan side event dari G20 EDM-CSWG I, diadakan secara paralel dan dipimpin secara langsung oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro, selaku Co-Chair EDM dan Direktur Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Laksmi Dhewanti selaku Co-Chair CSWG.
Dalam keterangannya Sigit Relianto mengatakan bahwa penyelenggaraan workshop ketahanan air sejalan dengan semangat para peserta pertemuan, khususnya Negara G20 dalam memperkuat upaya perlindungan dan pengelolaan air.
Workshop ini ditujukan untuk mencari solusi dan memetakan kerja sama menuju ketahanan air, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan target nomor 6, yaitu air yang bersih dan sanitasi untuk semua.
“Workshop (ketahanan air) pada hari ini, bersifat awalan untuk menghimpun seluruh upaya yang telah dilakukan dari semua negara peserta sekaligus menunjukan solusi terbaik yang dapat dipertukarkan untuk dilakukan. Kami akan menindaklanjuti kegiatan hari ini dengan pertemuan untuk membahas yang lebih detail,” paparnya dalam keterangan resmi, Rabu (23/3).
Terkait workshop EDM, dikatakan Sigit merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran di presidensi sebelumnya, yaitu berkaitan dengan water dialog dan membahas mengidentifikasi dan sharing pengetahuan soal best practice pengelolaan air.
“Para delegasi sangat senang karena awalnya air itu hanya untuk water security sekarang sudah dihubungkan dengan upaya pemulihan lingkungan, jadi lebih meluas lagi,” ungkapnya.
Sedangkan pada workshop CSWG yang berlangsung secara paralel dengan workshop EDM ditujukan untuk menghimpun dan memetakan peluang kerja sama dari seluruh negara terhadap upaya pengendalian perubahan iklim, melalui fokus kerja pemulihan lingkungan dan pengelolaan laut yang berkelanjutan, sekaligus untuk mempersiapkan pembahasan yang komprehensif dalam working group.
Workshop CSWG dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi pertama membahas hasil studi tentang Inventarisasi ekonomi, dampak sosial dan lingkungan dari pemulihan berkelanjutan termasuk dampak implementasi NDC.
Sesi kedua membahas hasil studi tentang solusi berbasis laut untuk perubahan iklim melalui peningkatan kerjasama dalam ilmu pengetahuan, penelitian dan inovasi, dan sesi ketiga membahas hasil studi tentang rekomendasi kerangka keuangan inovatif menuju emisi GRK rendah dan masa depan ketahanan iklim.
Studi-studi ini merupakan langkah mendukung isu prioritas pada Climate Sustainability Working Group (CSWG) juga sebagai basis pembahasan bagi penyusunan Communiqué/Deklarasi tingkat Menteri di akhir penyelenggaraan G20 EDM-CSWG.
Kedua workshop yang diselenggarakan ini telah sejalan dengan upaya pemulihan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim. Selain itu, juga semangat tindak lanjut pertemuan COP-26 Glasgow yang menyepakati bahwa pemulihan lingkungan dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan harus sejalan dengan upaya pengendalian perubahan iklim.
“Indonesia sebagaimana selalu diingatkan oleh Yth. Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa Presidensi G20 Indonesia tidak sekadar menghasilkan narasi atau deklarasi, tetapi kita benar-benar memberikan contoh dan aksi nyata kepada dunia. Kembali kepada tema Presidensi G20 Indonesia yaitu Recover Together Recover Stronger artinya adalah G20 harus menunjukkan kepemimpinannya, dan Indonesia melakukannya dengan leading by examples. Dari Indonesia dunia akan pulih bersama,” pungkas Laksmi. (H-1)
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Sebanyak 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.
"Karena Pulau Gag masuk dalam kategori pulau kecil, kegiatan penambangan bukan kegiatan yang diprioritaskan, serta dilarang sebagaimana Pasal 1 angka 3, Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 35 huruf K,"
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Salah satu penyebab utama banjir rob adalah kondisi geologi tanah di wilayah tersebut yang masih berupa aluvial muda dan dominan lempung, sehingga air pasang sulit meresap ke dalam tanah.
Pada 2024, Climate Hack mengangkat isu-isu iklim krusial seperti pengelolaan sumber daya alam, limbah, transportasi, hingga pertanian dan kehutanan.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Pameran ini menjadi momen strategis bagi perusahaan guna memperkuat peran mendorong industri nasional menuju keberlanjutan.
SETIAP aktivitas mencuci pakaian berdampak langsung terhadap lingkungan, mulai dari penggunaan air, listrik, hingga limbah yang dihasilkan.
Jadi terhadap sumber daya yang digunakan dan juga berorientasi pada siklus hidup serta menerapkan disain pasif maupun disain aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved