Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MENGAWALI pertemuan pertama Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (1st EDM-CSWG Meeting), telah diselenggarakan workshop ketahanan air dan workshop pengendalian perubahan iklim di Yogyakarta. Untuk isu ketahanan air akan diperdalam bahwa air itu hanya untuk water security sekarang sudah dihubungkan dengan upaya pemulihan lingkungan.
Workshop yang merupakan side event dari G20 EDM-CSWG I, diadakan secara paralel dan dipimpin secara langsung oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Sigit Reliantoro, selaku Co-Chair EDM dan Direktur Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Laksmi Dhewanti selaku Co-Chair CSWG.
Dalam keterangannya Sigit Relianto mengatakan bahwa penyelenggaraan workshop ketahanan air sejalan dengan semangat para peserta pertemuan, khususnya Negara G20 dalam memperkuat upaya perlindungan dan pengelolaan air.
Workshop ini ditujukan untuk mencari solusi dan memetakan kerja sama menuju ketahanan air, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan target nomor 6, yaitu air yang bersih dan sanitasi untuk semua.
“Workshop (ketahanan air) pada hari ini, bersifat awalan untuk menghimpun seluruh upaya yang telah dilakukan dari semua negara peserta sekaligus menunjukan solusi terbaik yang dapat dipertukarkan untuk dilakukan. Kami akan menindaklanjuti kegiatan hari ini dengan pertemuan untuk membahas yang lebih detail,” paparnya dalam keterangan resmi, Rabu (23/3).
Terkait workshop EDM, dikatakan Sigit merupakan kelanjutan dari proses pembelajaran di presidensi sebelumnya, yaitu berkaitan dengan water dialog dan membahas mengidentifikasi dan sharing pengetahuan soal best practice pengelolaan air.
“Para delegasi sangat senang karena awalnya air itu hanya untuk water security sekarang sudah dihubungkan dengan upaya pemulihan lingkungan, jadi lebih meluas lagi,” ungkapnya.
Sedangkan pada workshop CSWG yang berlangsung secara paralel dengan workshop EDM ditujukan untuk menghimpun dan memetakan peluang kerja sama dari seluruh negara terhadap upaya pengendalian perubahan iklim, melalui fokus kerja pemulihan lingkungan dan pengelolaan laut yang berkelanjutan, sekaligus untuk mempersiapkan pembahasan yang komprehensif dalam working group.
Workshop CSWG dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi pertama membahas hasil studi tentang Inventarisasi ekonomi, dampak sosial dan lingkungan dari pemulihan berkelanjutan termasuk dampak implementasi NDC.
Sesi kedua membahas hasil studi tentang solusi berbasis laut untuk perubahan iklim melalui peningkatan kerjasama dalam ilmu pengetahuan, penelitian dan inovasi, dan sesi ketiga membahas hasil studi tentang rekomendasi kerangka keuangan inovatif menuju emisi GRK rendah dan masa depan ketahanan iklim.
Studi-studi ini merupakan langkah mendukung isu prioritas pada Climate Sustainability Working Group (CSWG) juga sebagai basis pembahasan bagi penyusunan Communiqué/Deklarasi tingkat Menteri di akhir penyelenggaraan G20 EDM-CSWG.
Kedua workshop yang diselenggarakan ini telah sejalan dengan upaya pemulihan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim. Selain itu, juga semangat tindak lanjut pertemuan COP-26 Glasgow yang menyepakati bahwa pemulihan lingkungan dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan harus sejalan dengan upaya pengendalian perubahan iklim.
“Indonesia sebagaimana selalu diingatkan oleh Yth. Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa Presidensi G20 Indonesia tidak sekadar menghasilkan narasi atau deklarasi, tetapi kita benar-benar memberikan contoh dan aksi nyata kepada dunia. Kembali kepada tema Presidensi G20 Indonesia yaitu Recover Together Recover Stronger artinya adalah G20 harus menunjukkan kepemimpinannya, dan Indonesia melakukannya dengan leading by examples. Dari Indonesia dunia akan pulih bersama,” pungkas Laksmi. (H-1)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
PT Terang Dunia Internusa, memperluas jaringan distribusi merek motor listrik yang dimilikinya, United E-Motor. Showroom perusahaan terbaru dibuka di Kuta, Bali.
Dengan sertifikasi ini, perusahaan dapat memposisikan diri sebagai entitas profesional dan berstandar internasional dalam hasil output produk dan pelayanannya.
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menyerahkan 23.171 pohon trembesi untuk menghijaukan dua ruas jalan tol di wilayah Bakauheni-Palembang.
Dibandingkan kendaraan konvensional berbahan bakar fosil, kendaraan listrik menawarkan penghematan signifikan dalam konsumsi energi, biaya perawatan yang lebih rendah.
Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved