Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

DPN Peradah Indonesia Bantah Mahasabha XII Tidak Transparan

Muhamad Fauzi
20/3/2022 20:23
DPN Peradah Indonesia Bantah Mahasabha XII Tidak Transparan
Peserta Mahasabha (Kongres Nasional) XII, di Grand Legi Hotel, Mataram, NTB yang dilaksanakan mulai 17 - 20 Maret 2022.(dok.ist)

KETUA Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu (DPN Peradah) Indonesia I Gede Ariawan, membantah pelaksanaan Mahasabha (Kongres Nasional) XII, di Grand Legi Hotel, Mataram, NTB yang selesai hari ini, Minggu (20/3/2022) disebut tidak transparan.

"Mengingat saat persidangan semua peserta sudah menerima laporan pertanggung jawaban dan tidak ada satupun dari peserta  yang menyatakan bahwa laporan kami tidak transparan seperti yang di beritakan, bahkan tidak ada narasumber yang jelas siapa orang yang dimintai kutipan keterangan tersebut," ungkap pak Ige, sapaan I Gede Ariawan, melalui whatsapp dengan mediaindonesia.com, Minggu (20/3/2022)

Dari semua unsur pimpinan sidang tetap Mahasabha DPN Peradah, jelas Ige, menandatangani keputusan Mahasabha ke XII. Artinya semua peserta muhasabha menerima  laporan pertanggungjawaban DPN Peradah periode 2018 - 2022. Keputusan tersebut diterima dengan suara bulat oleh peserta Mahasabha XII Peradah Indonesia.

"Jadi kami ingin tahu siapa orang yang mengirim rilis dan foto kegiatan tersebut. Informasinya tidak benar," tegas Ige

Sebelumnya, mediaindonesia.com mendapat informasi dari salah satu peserta Mahasabha XII yang menyebutkan beberapa peserta mengaku curiga dengan pelaksanaan kongres yang dianggap tidak transparan.  “Pertama, penyampaian Laporan Pertanggungjawaban mulanya diatur DPN di luar sidang Pleno. Mayoritas peserta tidak terima akhirnya baru disepakati menjadi di dalam sidang Pleno," kata salah satu peserta mahasabha yang minta namanya dirahasiakan, Sabtu (19/3).

Selain itu, dirinya mengaku kecewa mendengar laporan kas pengurus DPN Peradah Indonesia yang dilaporkan minus Rp 375 juta. "Kas dilaporkan minus, tapi Mahasabha bisa dilaksanakan di hotel mewah dan kami juga melihat banyak sponsor di kegiatan ini," ujarnya. (OL-13)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya