Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Tren Penurunan Kasus Harian Sudah Terjadi di 25 Provinsi

M. Iqbal Al Machmudi
10/3/2022 13:25
Tren Penurunan Kasus Harian Sudah Terjadi di 25 Provinsi
Warga yang didominasi pengguna sepeda berolahraga di Jalan M.H Thamrin, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.(MI/RAMDANI)

TREN kasus konfirmasi hingga hari ini terus memperlihatkan tren penurunan secara nasional. Data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan kini sudah ada 25 provinsi, dari sebelumnya 24 provinsi kemarin (8/3), dengan tren penurunan kasus konfirmasi harian, sementara 9 provinsi lain masih menunjukkan angka kasus harian yang meningkat.

Per kemarin kasus konfirmasi nasional turun menjadi 26.336 kasus dari sebelumnya 30.148 pada Selasa (8/3). Penurunan kasus konfirmasi juga diikuti dengan penurunan kasus aktif dari 422.892 kemarin menjadi 417.219 hari ini.

Tren penurunan kasus ini juga diikuti dengan menurunnya keterisian rumah sakit di 27 provinsi dan menunggu 7 provinsi secara konsisten menunjukkan penurunan keterisian rumah sakit seperti daerah lainnya. Hingga hari ini, tren keterisian rumah sakit masih bertahan di angka 27%, sama seperti hari sebelumnya.

"Data-data harian penanganan pandemi secara nasional memang menunjukkan perbaikan, namun kami imbau agar masyarakat tidak lengah. Salah satu hal yang perlu dikejar saat ini adalah percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi lengkap dua dosis dan booster," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid., Kamis (10/3).

Baca juga: MUI: Salat dan Pengajian Berjamaah tidak Lagi Berjarak

Program vaksinasi covid-19 perlu didorong lebih jauh lagi dan diikuti oleh seluruh masyarakat apabila ingin segera mengendalikan pandemi covid-19.

Salah satu upaya untuk mendorong laju vaksinasi adalah dengan memberikan syarat bepergian tanpa perlu tes PCR ataupun swab Antigen khusus bagi mereka yang telah vaksinasi lengkap dua dosis ataupun booster.

"Salah satu syarat terpenting untuk pelonggaran aktivitas masyarakat di masa pandemi adalah memenuhi program vaksinasi. Ini bukan sekadar aturan pemerintah yang patut diikuti, namun juga mempertahankan kita dari risiko berat terinfeksi covid-19," ujar Nadia.

Harapan pemerintah adalah dengan relaksasi aktivitas masyarakat di masa pandemi, masyarakat juga antusias mengikuti program vaksinasi demi mempertahankan diri dari virus covid-19.

Akses vaksinasi baik primer maupun booster juga sudah dipermudah oleh pemerintah. Begitu juga dengan jarak waktu pemberian vaksin booster yang kini diperpendek menjadi tiga bulan setelah vaksinasi primer selesai dilakukan.

Hingga Rabu (9/3) vaksinasi dosis 1 sudah diberikan ke 192.436.659 (92,40%) penduduk Indonesia. Vaksinasi dosis 2 sudah diberikan ke 149.122.879 (71,60%) penduduk Indonesia. Lalu vaksinasi dosis 3 atau booster sudah diberikan ke 13.278.394 (6,38%) penduduk. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik