Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 26 - 27 Februari 2022.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Utara-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat-Utara dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, Laut Flores, perairan Kep. Sermata, perairan Kep. Babar, Laut Banda, dan Laut Arafuru," kata Plt Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Urip Haryoko dalam keterangannya, Sabtu (26/2).
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,50 meter berpeluang terjadi di perairan Lhokseumawe, perairan barat P. Simeulue - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, perairan selatan Bali - P. Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan P. Sawu, perairan Kupang - P. Rotte, Laut Sawu, Selat Sumba, Selat Ombai, Samudra Hindia Selatan NTB - NTT, perairan Kep. Anambas, perairan selatan Kep. Natuna.
Laut Natuna, perairan utara Jawa Timur, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar, perairan barat Sulawesi Selatan, perairan Kep. Sabalana - Kep. Selayar, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan utara Flores, Laut Sulawesi, perairan Bitung, Laut Maluku bagian selatan, perairan Kep. Banggai - Kep. Sula, Laut Seram, perairan P. Buru - P. Ambon - P. Seram, perairan Kep. Kai - Kep. Aru, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Amamapere - Agats, perairan utara Papua.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka, perairan utara Sabang, Laut Natuna Utara, perairan utara Kep. Natuna, perairan selatan Jawa Barat - Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Banten - Bali, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, perairan Kep. Sitaro, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua, Laut Banda, perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, Laut Arafuru bagian tengah - timur.
"Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Laut Arafuru bagian barat," sebutnya.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter).
Selanjutnya Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), dan Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter).
"Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," pungkasnya.(OL-5)
BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat akan melanda beberapa wilayah Indonesia pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Saat ini kondisinya mulai terpantau landai. Namun Asep mewanti-wanti masyarakat, khususnya nelayan, tetap waspada.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Air laut pasang (rob) di perairan utara juga masih bertahan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter pada pukul 05.00-09.00 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved