Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ada Kesalahpahaman Tujuan dan Fungsi Pendidikan dalam Revisi UU Sisdiknas

Widhoroso
23/2/2022 20:00
Ada Kesalahpahaman Tujuan dan Fungsi Pendidikan dalam Revisi UU Sisdiknas
Ilustrasi(DOK MI)

PENGAMAT pendidikan Doni Koesoema menilai ada kesalahpahaman tujuan dan fungsi pendidikan yang ada dalam draf Revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). DI revisi tersebut, dikatakan tujuan dan fungsi pendidikan adalah menjadikan siswa sebagai pelajar Pancasila.

Menurutnya, tujuan dan fungsi pendidikan seperti itu justru menjadi lebih sempit. Ia menilai perlu ada beberapa detail untuk membuat fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan semua harus mengacu Undang-Undang Dasar 1945.

"Dalam catatan saya, dalam desain pendidikan, dasar umum yang pertama iman dan takwa. Kemudian, dalam proses belajar harus memiliki visi melahirkan anak Indonesia yang mencintai dan melindungi segenap bangsa Indonesia serta terlibat dalam pergaulan dunia," kata Doni webinar Vox Populi Institute Indonesia yang dimoderatori praktisi pendidikan Indra Charismiadji, awal pekan ini.

Doni menambahkan dunia pendidikan Indonesia harus menghadirkan anak-anak yang cinta damai dan memiliki karakter pejuang dalam hal keadilan sosial serta berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat global.

Di acara yang sama, Kabid Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri menyoroti penghapusan jurusan IPA, IPS, serta Bahasa dalam Kurikulum Merdeka. Ia menilai hal itu membat kebingungan bagi sekolah maupun perguruan tinggi.
 
Dikataan ada konsep yang belum selesai dalam penghapusan sekat jurusan tersebut. ia menilai belum jelas linieritas mata pelajaran yang ditempuh siswa SMA agar dapat diterima di perguruan tinggi.

"Sepertinya negosiasi dengan linieritas keilmuan belum selesai. Hal ini akan membuat siswa yang akan menjadi korban," ujar Iman.

Kritik terhadaop kurikulum Merdeka juga dilontarkan Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Said Hamid Hasan. Ia menilai Kurikulum Merdeka bukan ide asli Kemendikbudristek dan diambil dari Inggris.

Dia meyakini pembelajaran yang diterapkan Inggris sangat sulit diberlakukan di Indonesia. Bahkan, konsep tersebut diprediksi akan menimbulkan masalah baru di dunia pendidikan. (RO/OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya