Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH telah menetapkan strategi dan pelaksanaan pengelolaan sampah dalam bentuk kebijakan dan kapasitas kelembagaan di tingkat lokal, pengelolaan air limbah perkotaan, pengurangan sampah di TPA dengan mempromosikan pendekatan “Reduce, Reuse, Recycle” serta pemanfaatan sampah menjadi bahan baku energi dan kompos untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia yang merupakan salah satu sumber emisi GRK.
Kebijakan pengelolaan sampah kota didasari pada Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dengan program dan target pengurangan sampah pada tahun 2025.
"Penanganan sampah oleh rumah tangga, kelompok masyarakat kecil mulai dari tingkat RT, RW, Lingkungan Pedukuhan, hingga Kelurahan dan yang lebih luas lagi, dalam satu entitas pemukiman, akan sangat baik dengan terkonsolidasi dalam penanganan sampah," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong dalam sambutan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 secara virtual, Senin (21/2).
Secara sistematis, dengan persampahan dan kegiatan pendukung lain seperti penghijauan di jalan lingkungan serta lorong-lorong gang permukiman akan menolong dan memberikan kontribusi penting kepada alam, dengan cara menahan emisi GRK.
"Upaya seperti itu merupakan langkah mitigasi dan adaptasi iklim berbasis masyarakat. Sampah yang tidak terkelola dengan baik akan masuk ke badan atau saluran air sehingga meningkatkan risiko banjir, terutama saat terjadi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi dengan adanya perubahan iklim," sebutnya.
Baca juga: Program Kampung Iklim Berkontribusi Besar Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
Semua pihak perlu mengambil peran aktif dalam implementasi kebijakan mitigasi dan adaptasi iklim yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan langkah strategis untuk membangun kolaborasi multi pihak dalam upaya pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat.
"Pengelolaan sampah yang merupakan salah satu komponen penting dalam ProKlim didorong untuk terus diperkuat pelaksanaannya dengan melibatkan peran serta aktif seluruh pihak," ujarnya.
Menurutnya, tema HPSN 2022, merefleksikan semangat kita bersama untuk mengurangi sampah, menurunkan emisi GRK dan membangun ProKlim. Target pembentukan Kampung Iklim di Indonesia adalah sebanyak 20 Ribu ProKlim hingga tahun 2024.
"Kini, sudah saatnya pengelolaan sampah diintegrasikan dan terus diperkuat dengan pengembangan ProKlim, Hutan Sosial dan Program strategis pemerintah lainnya," paparnya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan warga masyarakat pada lokasi ProKlim dapat menjadi contoh nyata pelaksanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang sekaligus dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim.
Peringatan HPSN tahun 2022 diharapkan dapat menjadi milestone untuk bergerak, bekerja dan menjadi masyarakat yang produktif, dengan kolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik melalui upaya-upaya, seperti meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh stakeholder terhadap pemilahan sampah, memperkuat komitmen untuk melaksanakan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan melalui penyelenggaraan ProKlim.
Kemudian memperkuat aksi mitigasi dari sektor limbah untuk mendukung pencapaian target NDC, memperkuat peran pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait lain dalam pengelolaan sampah yang komprehensif untuk memperkuat aksi nyata pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak.
"Selanjutnya memperluas upaya kerja dengan inovasi langkah-langkah dan kerja dalam upaya penanganan sampah untuk kesejahteraan manusia dan untuk penyelamatan alam," pungkasnya.(OL-5)
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pengelolaan sampah di Masjid Salman ITB diawali dengan edukasi dan pembiasaan jemaah untuk mengurangi sampah
Sosialisasi penanganan sampah sudah dilakukan mulai dari kluster pendidikan, pusat perbelanjaan, hingga tempat ibadah
Lahan yang akan dikerjasamakan dengan Pemkab Sumedang berada di wilayah Cijeruk, Kabupaten Sumedang, yang potensial menjadi lahan tempat pembuangan akhir (TPA).
TPS Santiong akan menjadi proyek unggulan Kota Cimahi dalam pengelolaan sampah.
Rancangan PLTSa yang berlokasi di Kelurahan Rancanumpang, Kecamatan Gedebage, sudah dirancang sejak lama, akibat musibah longsornya TPA Leuwigajah
KLHK mengajak seluruh komponen bangsa untuk mencapai target Program Kampung Iklim (ProKlim) 20 ribu lokasi pada tahun 2024 sebagaimana arahan Presiden Rl.
Terdapat 6.708 desa dari 36 provinsi dan 347 kabupaten/kota yang terdaftar di sistem registrasi nasional (SRN) sebaga desa iklim.
Kampung penerima penghargaan kampung proklim utama nasional 2023 itu berhasil menerapkan praktik baik pengelolaan kampung berbasia ramah lingkungan.
Di awali 2016, kini RW 6 Kebon Melati, Tanah Abang, bukan saja hijau tapi juga hampir zero waste.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved