UDARA yang dingin karena musim hujan maupun suhu ruangan ber-AC dapat menyebabkan alergi bagi sebagian orang. Umumnya, alergi dingin terjadi pada remaja yang beranjak dewasa. Alergi dingin bisa terjadi hanya dalam selang waktu beberapa tahun atau menetap seumur hidup pada seseorang. Berikut yang penting diketahui tentang alergi dingin.
1. Gejala Alergi Dingin
Setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda dalam merespon udara dingin. Namun demikian, gejala yang sering tampak ialah biduran, yang merupakan bentol-bentol berwarna kemerahan pada kulit. Bentol tersebut muncul saat terkena udara dingin dan bisa terasa gatal. Umumnya, biduran timbul dalam beragam ukuran, mulai dari selebar kacang hijau hingga buah anggur.
Alergi dingin juga bisa timbul saat seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman dingin. Gejala yang timbul ialah adanya pembengkakkan pada bibir.
Selain gejala-gejala ringan, ada juga gejala berat alergi dingin yang terjadi. Diantaranya anafilaksis yang dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar, pembengkakan badan dan syok. Reaksi parah lainnya ialah pembengkakan pada lidah dan tenggorokan yang menyebabkan sulit bernapas, penurunan tekanan darah, palpitasi jantung hingga pingsan.
2. Penyebab Alergi Dingin
Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan alergi dingin. Diantaranya saat kulit berada dalam udara dingin dan lembab. Alergi tersebut bisa muncul karena pelepasan histamin dan zat kimia dalam aliran darah yang dipicu udara dingin.
Baca juga : Keseimbangan Hidup Kunci Produktivitas di Masa Pandemi Covid-19
Selain itu, kulit yang sensitif yang disebabkan keturunan, virus ata suatu penyakit dapat menyebabkan seseorang alergi dingin.
3. Cara Mengatasi Alergi Dingin
Pada kasus ringan, alergi dingin bisa hilang dalam waktu beberapa jam. Pada gejala ringan dapat dilakukan upaya melindungi didir dari paparan udara, air atau benda dingin, menghindari kondusmi makanan dan minuman dingin.
Namun demikian, pada gejala berat seperti sesak napas tentunya harus mengkonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter untuk meredakan gejalanya. Konsumsi obat tersebut juga bisa mencegah reaksi alergi muncul kembali.
Beberapa obat yang dapat meredakan gejala alergi dingin antara lain obat antihistami seperti cetirizine, loratadine atau desloratadine.
Selain itu, obat antagonis H2 seperti ranitidin, famotidine dan cemitidene dapat membantu meredakan gejala alergi dingin.
Obat-obatan lainnya ialah kortikosteroid, capsaicin oles, omalizumab, zafirlukast dan montelukast.
(OL-7)