Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
MASAKAN dengan bumbu umami yang ditambahkan penyedap rasa Monosodium Glutamate (MSG) sering dikaitkan dengan sebagai faktor penyebab obesitas.
Nyatanya, menurut ahli gizi, yang juga Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, Prof Hardinsyah, ada banyak faktor pemicu obesitas.
"Selain pemicu dari potensi genetik, juga ada potensi gangguan metabolisme atau juga ketidakseimbangan hormonal. Sedangkan terkait MSG, sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menyebut bahwa MSG bisa membuat seseorang menjadi obesitas," kata Prof Hardinsyah dalam webinar: Benarkah Umami Menyebabkan Obesitas?, dikutip Senin (14/2).
Baca juga: Kasus Stunting dan Obesitas Pada Anak di Kalsel Masih Tinggi
"Berdasarkan sejumlah penelitian yang dimuat dalam jurnal penelitian seperti di Tiongkok dan Vietnam, tidak ada yang dapat membuktikan penggunaan MSG menyebabkan overweight atau obesitas," kata Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, pakar pangan Prof Ahmad Sulaemanmengatakan MSG sebagai penyedap rasa memiliki banyak manfaat.
MSG terdiri dari asam glutamat 78%, natrium 12%, dan air 10%, dan merupakan zat gizi. Asam glutamat banyak terkandung dalam bahan makanan sehari-hari seperti telur, ikan, daging, dan juga sayuran.
"MSG bukan unsur kimia yang berbahaya. Bahan bakunya dari tetes tebu melalui proses fermentasi," kata dia.
Menurut dia, MSG juga baik sebagai pengganti garam karena bisa membuat makanan memiliki cita rasa yang tinggi, namun rendah garam.
"Kandungan natrium pada MSG itu hanya sepertiga kandungan natrium pada garam dapur normal, dan sudah banyak juga penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa penggunaan MSG bermanfaat membantu penurunan asupan garam namun tetap menjaga palatabilitas makanannya," kata Profesor Ahmad.
"Bahkan sebenarnya, natrium dalam garam itu justru sampai 40%, atau tiga kali lebih tinggi dari MSG, yang artinya, garam lebih berisiko membuat seseorang mengalami hipertensi atau darah tinggi daripada MSG," kata dia.
Grant Senjaya, Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia mengatakan saat ini pihaknya memiliki kampanye Bijak Garam yang bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam memasak.
"Salah satu faktor kendala sulitnya mengurangi garam dalam masakan adalah membuat rasanya tetap lezat dan tidak hambar. Kampanye Bijak Garam ini bisa menjadi solusi cermat dalam mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang," kata dia. (Ant/OL-1)
Kesehatan disebut sebagai salah satu ujung tombak kemajuan dan kesejahteraan yang kualitasnya harus maksimal untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Semangka bukan hanya buah penyegar di tengah cuaca panas, tapi juga kaya manfaat bagi kesehatan.
Banyak manfaat bagi kesehatn yang tersembunyi dalam buah naga. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dalam dunia kerja, obesitas dapat mengganggu keberlangsungan produktivitas (brain fog) dan penurunan kesehatan karena penyakit penyerta dari obesitas.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia dari Kementerian Kesehatan, prevalensi obesitas nasional 2023 pada penduduk umur di atas 18 tahun, mengalami peningkatan.
Poin yang membedakan Lighthouse Advanced dari klinik lain adalah pendekatannya yang menyeluruh dan berkelanjutan melalui Companion Program.
OBESITAS pada anak merupakan kondisi yang bisa memicu munculnya berbagai penyakit berbahaya. Asupan Protein hewani bisa menjadi cara untuk mengatasi obesitas pada anak.
Protein hewani bukan sekadar pelengkap—bagi anak, ia adalah fondasi utama untuk tumbuh sehat dan terhindar dari obesitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved