Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) nasional meningkat tajam bahkan beberapa daerah sudah menyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satunya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mencatat lebih dari 1.000 kasus dan 8 orang meninggal karena dengue.
Selain NTT juga ada Jawa Timur dan Jawa Barat lebih dari 1.700 kasus. Sebanyak 25 orang sudah meninggal dari Jawa Timur, dan Jawa Barat sudah meninggal sebanyak 19 orang.
Adapun kota/kabupaten dengan kasus dengue tertinggi sampai dengan pekan ke 5 2022 yakni Kota Bandung dengan 486 kasus, Kota Tasikmalaya 296 kasus, Bandung Barat 278 kasus, dan Cirebon 247 kasus.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kematian akibat dengue selama 5 pekan di 2022 sudah mencapai 59 kasus. Adapun jumlah kasus bulan Januari dan awal pekan Februari 2022 mencapai 5.041 kasus.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Ketersediaan Obat Covid-19 di 34 Provinsi Terpenuhi
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto mengatakan terdapat berbagai faktor melonjaknya angka kasus dengue tahun ini salah satunya fokus teralihkan ke penanganan pandemi covid-19.
"Faktor banyaknya kematian antara lain kewaspadaan masyarakat yang berkurang selama pandemi dan khawatir datang ke fasilitas layanan kesehatan kemudian petugas terfokus kepada penanganan pandemi covid-19 dan percobaan vaksinasi," ujar Didik.
Selain itu masih kurangnya pemberian intensif kepada masyarakat atau petugas jumantik. Didik mengatakan hal itu dikarenakan pendanaan dialirkan kepada penanganan covid-19.
"Kurangnya intensif masyarakat dalam pengendalian vektor Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 plus seperti Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)," katanya.
Masalah pendanaan juga terjadi di penyelidikan epidemiologi (PE) sehingga masih kurangnya pencegahan dini serta sosialisasi ke masyarakat. Maksimalisasi penanggulangan seperti fogging, larvasidasi, PSN dan lainnya masih kurang. Sehingga perlunya sosialisasi dan dukungan media sosial untuk mengingatkan kepada masyarakat.
"Permasalahan pendanaan karena sistem pendanaan yang pada akhir tahun belum bisa diakses secara optimal karena faktor birokrasi," pungkasnya. (Iam/OL-09)
Sampai saat ini, demam berdarah dengue (DBD) masih kerap diselubungi mitos yang sering mengaburkan fakta.
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu penyakit berbahaya di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
DATA Kemenkes mencatat, sampai dengan minggu ke-25 tahun 2025, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Indonesia yaitu 17.281 kasus
Kemenkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penanggulangan DBD yang setiap tahun masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Untuk antisipasi dan pencegahan penyakit tersebut, Dinas Kesehatan Klaten mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan.
Dokter spesialis penyakit dalam mengatakan orang dewasa yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta punya risiko keparahan yang lebih tinggi saat terkena demam berdarah dengue atau DBD
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit penyerta banjir yang jarang diketahui oleh masyarakat.
Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus demam berdarah dengue (DBD)
Ada tiga provinsi di Papua yang terkena dampak dari kasus polio yaitu Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan
SITUASI KLB diare di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) masih belum mereda. Saat ini tercatat 45 orang mengalami diare akut dan lima diantaranya meninggal dunia.
Pemerintah harus menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
KASUS kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) meningkat di berbagai daerah di Indonesia. Namun sejauh ini pemerintah belum menetapkan kasus ini sebagai kasus prioritas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved