Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANDA menyadari telah makan terlalu banyak ketika perut rasanya mau meledak. Mungkin rasa itu bisa sedikit diredakan dengan
melonggarkan ikat pinggang, tapi rasa tidak nyaman itu tidak mudah hilang.
Banyaknya hidangan lezat saat merayakan hari besar, misalnya Tahun Baru Imlek, bisa jadi membuat Anda kalap saat makan. Jadi, mengapa seseorang bisa makan terlalu banyak?
Dikutip dari CNA, sebetulnya otak akan mendapat sinyal saat perut penuh, tapi proses ini bisa memakan waktu 20 menit.
Baca juga: Ini Tips Memasak Makanan Sehat dari Chef Norman Ismail
Makan terlalu banyak terjadi ketika seseorang makan lebih dari kapasitas perut. Perut sudah terlanjur kepenuhan ketika otak menyuruh orang itu untuk berhenti makan.
Namun ada juga penjelasan secara hormonal. Tubuh beradaptasi saat terlalu banyak makan dengan mengeluarkan dopamin yang membuat seseorang jadi ingin makan lebih banyak.
"Jadi walau makan terlalu banyak menyebabkan rasa tidak nyaman, Anda mungkin terdorong untuk terus makan," kata Direktur Centre for Health Leadership and Research di Royal Roads University, Kanada Elizabeth Hartney,
"Ini bagian penting bagaimana kecanduan makanan terjadi," lanjutnya.
Hati-hati bila Anda kerap makan terlalu banyak karena akibatnya perut membesar sehingga Anda tidak lagi merasa kenyang dengan jumlah asupan makanan normal.
Berdasarkan laman resmi University of Texas MD Anderson Center, sering makan terlalu banyak bisa mempengaruhi tidur. Ritme sirkadian yang mengontrol siklus tidur, membuat hormon kantuk dan lapar naik dan turun sepanjang hari. Ritme jadi terganggu dan tidur malam pun jadi terasa sulit.
Perut yang kosong punya ukuran kira-kira sebesar buah apel, ketika betul-betul penuh, besarnya bisa mencapai ukuran melon. Ketika betul-betul penuh, makanan yang berlebih akan keluar lewat pintu yang sama: kerongkongan. Makan terlalu banyak dapat membuat Anda muntah.
Bagaimana cara mencegah makan terlalu banyak? Pertama, tentukan porsi sebelum mulai makan. Makan perlahan, minum dulu air sebelum, saat dan setelah makan, hindari gula, makanan penutup, dan alkohol berlebihan.
Jika Anda tidak bisa menahan diri untuk makan terlalu banyak lagi, usahakan untuk terus bergerak karena aktivitas fisik membantu menstimulasi motilitas lambung dan usus, dan membantu mencegah kembung dan rasa tidak nyaman setelah makan. (Ant/OL-1)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Dari sisi harga, butter blend jauh lebih terjangkau daripada butter. Hal ini memudahkan para ibu dalam menyajikan hidangan lezat bagi keluarga.
Program cooking class ini nantinya setiap sesi pelatihan dipandu oleh para Celebrity Chef dan Professional Chef yang berpengalaman.
SKYEGASM Senses adalah tentang memperkaya pengalaman multisensori pelanggan saat bersantap di SKYE.
Untuk pemenang lomba makan otak-otak, bakal diambil tiga tercepat total hadiah pemenang hingga Rp3,7 juta.
Little Indo Town menjadi pusat kuliner baru di Sydney yang menghadirkan berbagai merek kuliner dengan cita rasa khas Indonesia.
Diplomasi kuliner membuat hubungan antarbangsa semakin mudah dan bebas. Mampu melewati batas negara di belahan dunia manapun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved