TIM humas dan personel yang menjalankan fungsi sebagai jurnalis di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), harus mampu memilih sudut pandang penulisan (angle) siaran pers serta berita yang sesuai dengan kebutuhan publik.
"Saat ini bukan hanya kecepatan informasi dan data akurat yang dibutuhkan publik termasuk media, namun pemilihan angle penulisan yang menarik. Sebab itu akan menjadikan produk berita dan siaran pers kita bisa dikutip juga diambil oleh media massa," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong saat membuka bimbingan teknis (Bimtek) Penulisan Siaran Pers, di Hotel Aviary Bintaro, Tangerang, Selatan, Banten, Kamis (20/1/2022), bekerja sama dengan Sekolah Jurnalistik Media Indonesia. Hadir juga Staf Khusus Menkominfo, Philip Gobang, serta Direktur Pengelolaan Media (PM) Ditjen IKP, Nursodik Gunardjo.
Usman mengungkapkan, ia memantau angle siaran pers dan berita yang diterbitkan selama ini hanya seputar seremonial birokrasi saja. Padahal di dalamnya terdapat angle menarik yang mengandung nilai-nilai berita (news value) serta punya kecenderungan dikutip media massa.
Hal senada juga disampaikan Philip Gobang. Ia menyebutkan bimtek ini sangat tepat mengingat penulisan siaran pers dan berita bukan hanya bagaimana memilih angle yang tepat dan menarik untuk dibaca publik atau dikutip media massa.
"Tapi penulisan kata-katanya, pemilihan diksi, keakuratan data hingga ketepatan penyusunan kalimat harus betul-betul diperhatikan, sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik," tutur Philip.
Sementara itu Nursodik Gunardjo dalam laporannya mengungkapkan, bimtek ini digelar dalam rangka meningkatkan kemampuan dan menambah kemampuan baru seluruh staf yang terlibat dalam penulisan siaran pers dan berita di lingkungan Kemkominfo.
"Untuk gelombang pertama ini sedikitnya ada 20 peserta yang berasal dari pengelola kanal-kanal informasi dan direktorat di Ditjen IKP, ditambah beberapa dari tim humas Kemkominfo,” ungkap Nursodik.
Menurut Nursodik, Bimtek yang digelar pada 20-22 Januari 2022 ini berbentuk semi-workshop, yang menggabungkan pemberian teori dan praktik. Selain itu akan ada evaluasi tugas penulisan agar peserta betul-betul tahu bagaimana menulis siaran pers dan berita yang bagus juga menarik. (O-2)
Peserta Bimbingan Teknik Penulisan Siaran Pers Ditjen IKP Kemkominfo