Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Penelitian Terbaru, Kucing Besar Tertular Covid-19 dari Penjaganya

Mediaindonesia.com
19/1/2022 22:15
Penelitian Terbaru, Kucing Besar Tertular Covid-19 dari Penjaganya
Singa bernama Maseru menerima dosis percobaan vaksin covid-19 di Kebun Binatang Buin, Cile.(AAFP/Javier Torres.)

KUCING besar dalam kebun binatang berisiko tertular covid-19 dari pemeliharanya. Ini ditemukan suatu penelitian, Selasa (18/1).

Penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan di University of Pretoria menemukan tiga singa dan dua puma jatuh sakit karena virus korona. Petunjuk tentang infeksinya mengarah kepada penjaganya yang beberapa di antara mereka tidak menunjukkan gejala.

"Penularan covid-19 secara zoonosis (yang ditularkan melalui hewan) menimbulkan risiko bagi kucing besar yang dipelihara di penangkaran," kata para penulis. Investigasi diluncurkan setelah tiga singa di kebun binatang swasta yang tidak disebutkan namanya di Johannesburg jatuh sakit tahun lalu dengan kesulitan bernapas, pilek, dan batuk kering.

Salah satu dari tiga hewan itu mengembangkan pneumonia. Dua lainnya pulih setelah mengalami gejala yang lebih ringan.

Karena tanda-tandanya mirip dengan virus korona di antara manusia, hewan itu diuji untuk covid-19 dan hasilnya positif. Untuk memastikan sumber penularannya, dilakukan pemeriksaan terhadap 12 pekerja kebun binatang yang pernah melakukan kontak langsung dan tidak langsung dengan hewan tersebut. Lima di antaranya dinyatakan positif.

"Data ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 beredar di antara staf selama singa sakit dan menunjukkan bahwa mereka yang melakukan kontak langsung dengan hewan kemungkinan bertanggung jawab atas penularan zoonosis terbalik," kata Marietjie Venter, seorang profesor virologi di universitas. Sekuensing genom pada sampel virus yang diambil dari manusia dan hewan menemukan bahwa singa telah terinfeksi covid-19 varian Delta yang beredar di Afrika Selatan pada saat itu.

Setahun sebelumnya, dua puma yang menunjukkan gejala anoreksia, diare, dan sekret juga dinyatakan positif covid-19. Mereka dirawat dan pulih setelah tiga minggu. Tes PCR terhadap feses puma saat itu memastikan adanya covid-19.

Baca juga: Uji Coba Sel Induk Sumsum Tulang Belakang Pertama di Dunia

Ketika para ilmuwan kemudian mencoba melakukan pengurutan genetik, bahan virus yang tersisa tidak cukup untuk menentukan jenis varian yang harus disalahkan. Namun asumsinya, puma juga jatuh sakit setelah terinfeksi oleh manusia. Penelitian ini muncul dalam jurnal peer-review dan akses terbuka yang disebut Viruses. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya