Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PANDEMI covid-19 mendatangkan dua sisi, baik dan buruk. Salah satu hal baik terjadi adalah meningkatnya animo peserta uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI).
Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, Endang Aminudin Aziz mengatakan UKBI sebenarnya sudah dikembangkan sejak 2019, namun mulai pencanangan UKBI Adaptif resmi diluncurkan pada 2021.
Karena pandemi, tahap pendaftaran hingga penilaian, Badan Bahasa melaksanakannya secara daring. Tidak disangka ternyata animo pendaftarnya melonjak hampir tiga kali lipat, jika dibandingkan momen sebelum covid-19 datang.
“Ketika kami ubah ke metode baru ini, selama 11 bulan, tercatat pesertanya mencapai 166 ribu orang. Berkali-kali lipat jumlahnya dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 62 ribu orang. Kecepatan untuk mendapatkan sertifikat UKBI juga hanya memakan waktu sepekan terkirim ke peserta,” jelasnya saat taklimat media, Selasa (28/12).
Sebagai salah satu wujud komitmen Badan Bahasa untuk memartabatkan bahasa Indonesia melalui sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pada tahun ini Badan Bahasa meluncurkan sebuah aplikasi kebahasaan bernama Aplikasi Penyuntingan Ejaan Bahasa Indonesia (Sipebi). Aplikasi ini bersifat luring mudah alih (portable) yang berfungsi untuk melakukan perbaikan/penyuntingan teks bahasa Indonesia secara otomasi.
“Tingkat kesalahan paling tinggi ada pada pengunaan kata di untuk imbuhan. Menjadi tantangan tersendiri bagi kami bukan hanya urusan ejaan tapi juga tata bahasa,” ujarnya.
Sipebi secara resmi diluncurkan pada 28 Oktober 2021 dan mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat. Sebagai karya perdana dalam hal pemeriksaan ejaan, Sipebi masih dalam tahap pengembangan sehingga dianggap memiliki banyak keterbatasan. “Oleh karena itu, Badan Bahasa sangat terbuka dalam menerima masukan dan saran dari masyarakat pengguna Sipebi untuk dalam upaya penyempurnaan produk ini di masa yang akan datang,” tutur Kepala Badan Bahasa.
Selanjutnya, dalam mendukung Gerakan Linterasi Nasional (GLN), Badan Bahasa pada tahun ini melakukan kegiatan Praktik Baik Literasi bagi Generasi Muda dan Pembinaan Komunitas Literasi. Kegiatan Praktik Baik Literasi bagi Generasi Muda dilakukan dalam rangka meningkatkan budaya literasi, khususnya minat membaca buku nonteks pelajaran dan minat menulis di kalangan generasi muda yang dilakukan di lima kabupaten yakni, Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tanahlaut.
Sementara itu, untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pegiat komunitas literasi dalam menggerakkan budaya literasi, terutama literasi dasar baca-tulis kegiatan Pembinaan Komunitas Literasi dilakukan dengan melibatkan pegiat komunitas literasi seperti Kampung Literasi, TBM, dan perpustakaan desa.
“Untuk meningkatkan kualitas buku bahan ajar, kami mengundang penulis profesional yang punya minat menulis bahan literasi dan kami buat sayembara. Ada 800 peserta yang dinilai dari berbagai kelompok dan ditetapkan 75 judul buku yang terpilih kami sebar ke wilayah 3T untuk dicetak tahun depan,” terang Kepala Badan Bahasa.
Target 2022
Di samping itu, pada tahun ini Badan Bahasa juga telah menerjemahkan sejumlah buku teks bahan bacaan anak yakni 1.375 judul cerita anak dan 350 judul buku cerita berbahasa daerah. “Tahun ini ada 1.375 buku terjemahan dari berbagai bahasa asing dan ini akan kami jadikan sebagai bahan pengayaan literasi," katanya.
Tahun depan, Badan Bahasa akan menceta dan mendistribusikan ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) untuk jenjang PAUD dan SD. Karena literasi harus dibiasakan sejak dini. Sementara untuk di wilayah perkotaan, disiapkan dalam bentuk arsip lunak (soft file) sehingga bisa diakses kapan saja, di mana saja.
“Kami juga lakukan penerjemahan dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia. Agar penulis bahasa daerah dari Sabang sampai Merauke bergairah untuk menulis menggunakan bahasa daerah. Ada 350 judul buku yang berhasil diterjemahkan. Semoga tahun depan lebih banyak lagi,” tambahnya. (H-2)
Laptop itu diadakan untuk menunjang pembelajaran sekolah jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Proyek ini menggunakan skema pembayaran APBN dan dana operasional khusus (DAK) daerah
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, meminta korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek diusut tuntas.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Program residensi sastrawan diharapkan dapat meningkatkan jumlah pembaca karya sastra Indonesia di luar negeri.
Trigatra Bangun Bahasa dirumuskan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) tidak lama setelah penetapan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
Internasionalisasi bahasa Indonesia merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang sejalan dengan amanah UU Nomor 24 Tahun 2009
Filosofi ini mengandung makna bahwa adat atau aturan kehidupan sehari-hari harus sejalan dengan ajaran agama Islam, dan ajaran Islam berlandaskan pada Al-Quran (kitabullah).
FTBIN merupakan selebrasi berbahasa daerah oleh para pelajar yang telah mengikuti program revitalisasi bahasa daerah sejak tahun 2021.
Kerja sama kebahasaan kawasan serumpun kembali dipererat dalam Forum Ketua Majelis Bahasa Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia (MABBIM)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved