Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PERAN seluruh pihak diharapkan untuk dapat mencapai target imunisasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) sebanyak 13,1 juta anak di 2022 mendatang.
Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof dr Cissy Kartasasmita mengatakan memang imunisasi massal tidak mudah tercapai targetnya termasuk imunisasi BIAS ini apalagi di masa pandemi.
"Begitu juga BIAS anak-anak belum semua tatap muka. Mungkin edukasi lebih gencar terutama media yang mempunyai akses baik ke masyarakat umum di seluruh media sampai pelosok," kata Cissy kepada Media Indonesia, Selasa (28/12).
Diketahui imunisasi BIAS tahun 2020 hanya terealisasi 58-60% dari target. Pemberian imunisasi measles rubella (MR) untuk kelas 1 terlaksana 60,9% dari target 95% dan imunisasi difteri tetanus (DT) dengan kelas yang sama tercapai 59,4%. Untuk imunisasi Tetanus (TD) untuk kelas 2 SD tercapai 58,8%.
Sehingga perlunya partisipasi semua pihak menyiapkan imunisasi BIAS berjalan memenuhi target. Persiapan matang dan kerja sama yang baik dari sekolah, Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah juga sangat diperlukan.
Sementara itu, Cissy melihat fenomena bahwa banyak orang tua yang masih takut membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas dan lebih berani ke sekolah sehingga ini menjadi hal baik untuk melakukan imunisasi BIAS di sekolah masing-masing.
"Orang tua takut membawa anaknya keluar rumah untuk ke rumah sakit atau puskesmas. Mungkin kalau ke sekolah orang tua mau. Sehingga harus disiapkan oleh sekolah agar orang tua mau menyiapkan dan membawa anaknya untuk imunisasi di sekolah," ungkap Ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) tersebut.
Selain itu, terkait rencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperluas imunisasi human papillomavirus (HPV) di provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo. Sangat baik dan mendukung imunitas anak di daerah.
Perluasan juga dilakukan di Kota Makassar, Kota Manado, Karanganyar, Sukoharjo, Kota Denpasar dan Badung, Kediri dan Lamongan.
"Untuk HPV sangat mendukung untuk anak kela 5 dan 6. Ini untuk proteksi terhadap infeksi human papiloma virus, virus penyebab kanker serviks di kemudian hari. Semoga berhasil mencapai cakupan tinggi," pungkasnya. (H-2)
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Selain dukungan dalam bentuk kebijakan, efektivitas sistem perlindungan perempuan dan anak sangat membutuhkan political will dari para pemangku kepentingan.
Anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Sebelum anak dilepas bermain di luar, orangtua diminta memulai dengan pengawasan hingga pemantauan di awal.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved