Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pemerintah Cegah Bom Waktu Fasilitas Karantina Covid-19

Tri Subarkah
18/12/2021 15:15
Pemerintah Cegah Bom Waktu Fasilitas Karantina Covid-19
Para wisatawan mancanegara tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.(MI/ARNOLD )

PEMERINTAH berupaya untuk mencegah terjadinya bom waktu kekurangan tempat karantina bagi pelaku perjalanan internasional. Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengungkap sebanyak tiga ribu orang, baik warga negara Indonesia maupun asing, datang ke Indonesia setiap hari.

Mobilitas itu perlu diimbangi dengan penyediaan fasilitas karantina yang memadai. Sebab, bagi pelaku perjalanan internasional yang sempat singgah di negara terkonfirmasi covid-19 varian omicron, mereka harus menjalani karantina selama 14 hari. Sedangkan yang mengunjungi negara tak terkonfirmasi omicron hanya 10 hari dikarantina.

Baca juga: 8 Prodi Pascasarjana UNJ Raih Akreditasi Internasional AQAS

"Karena masa karantinanya panjang, tentu kita membutuhkan fasilitas yang lebih banyak, karena turnover perputaran kamar menjadi lebih lambat pastinya," jelas Sonny dalam diskusi bertajuk Heboh Omicron yang diselenggarakan Radio Trijaya, Sabtu (18/12).

Sonny sendiri mengakui penyebaran varian omicron sangat cepat. Kendati demikian, pemerintah tidak bisa serta merta menutup pintu masuk dari luar negeri. Sebab, masih banyak WNI yang melakukan repatriasi. Terlebih pada Desember ada kecenderungan peningkatan perjalanan internasional.

"Oleh karena itu tantangannya adalah bagaimana menyiapkan fasilitas karantina yang memadai di tengah arus masuk dari luar negeri, terutama WNI yang pulang dalam jumlah yang besar," ujarnya.

Sembari mengimbau WNI di luar negeri menunda kepulangan, pemerintah, lanjut Sonny, sedang menyiapkan beberapa tambahan tempat karantina agar bisa menampung orang dalam jumlah besar. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan risiko penyebaran covid-19, terutama varian omicron. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa tempat karantina untuk saat ini masih memadai.

"Tapi kan kalau terus menerus tiga ribu orang per hari, kita harus menambah kapasitasnya," ujar Sonny.

"Artinya setiap hari tiga ribu orang, kemudian kapasitas karantinanya yang ada untuk 20 ribu orang, lalu kemudian dalam tujuh hari sudah penuh tuh. Makanya ditambah terus," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya