Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Menjadikan Budaya sebagai Lumbung Pengetahuan

Dero Iqbal Mahendra
07/12/2021 00:05
Menjadikan Budaya sebagai Lumbung Pengetahuan
Penganugerrahan Kemah Budaya Kaum Muda(Dok. Kemendikbudriatek)

KEGIATAN Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2021 tingkat nasional yang dilaksanakan pada 29 November - 4 Desember 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sukses menampilkan beragam ide-ide inovatif berbasiskan pengembangan budaya. Kegiatan ini melibatkan 21 kelompok dari dua kategori yang telah tersaring secara ketat sejumlah 424 kelompok dari 14 regional.

Puncak kegiatan tingkat nasional ini telah berhasil memilih juara pertama, kedua dan ketiga di tiap kategori, selain itu juga ada apresiasi untuk tema inisiatif inklusif.

Kelompok Sirel dari Jogjakarta hadir sebagai juara kategori Aplikasi. Sirel berhasil menjadi juara pertama dengan karya aplikasi pemindai relief candi Borobudur, Prambanan, dan Sojiwan.Aplikasi ini merupakan pengejawantahan konsep merdeka belajar sekaligus terobosan dalam wisata budaya.

Untuk kategori Purwarupa kelompok Haminjon menjadi juaranya, Haminjon meraih juara pertama dengan karya mengolah getah kemenyan menjadi bahan dasar berbagai produk wangi-wangian seperti parfum dan aromatherapy. Kehadiran Haminjon diharapkan mampu melestarikan budaya petani yang sudah dijaga ratusan tahun sekaligus meningkatkan taraf perekonomian di desa.

Selain itu,Tuli Jabar Juara juga meraih apresiasi atas tema inisiatif inklusif, yang membuat aplikasi untuk memberikan akses bagi penyandang disabilitas di Desa Adat Cirendeu.

Tim Sirel, Assajie Satyananda mengaku bersyukur atas pencapaiannya di program KBKM. Tim Sirel dibentuk pada tahun 2021 dalam kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda yang diselengarakan Direktorat Jendral Kebudayaan.

"Motivasi dan tujuan kami tentu saja kami ingin mengembangkan aplikasi kami dengan tujuan untuk melakukan kebudayaan terutama di lokasi Candi. Mulai dari kegiatan pariwisata dan kegiatan belajar mengajar lokasi Candi, " kata Assajie Satyananda.

Aplikasi Sirel ini menurutnya, memberikan sebuah sistem informasi yang dapat memudahkan seluruh kegiatan tersebut. Agar masyarakat dan siswa dapat menikmati cara lokasi Candi tersebut dengan lebih mendalam sampai pada makna -maknanya.

"Kemudian kami juga memiliki tujuan untuk memajukan desa-desa di sekitar Candi. Masyarakat di sekitar yang hidup di sekitar lokasi Candi, Oleh karena itu kami membuat Sirel sebagai wadah sebagai platform. Supaya masyarakat dapat memasarkan produk - produknya seperti atraksi atau wisata yang ada di lokasi Candi mulai dari kuliner, kegiatan -kegiatan seperti pembuatan batik hingga Sendratari, "tuturnya.

Sementara itu, Tim Leader Hamijon, Michael S. P. Lumban Gaol mengaku bersyukur atas prestasi di ajang KBKM. Ia harap, rempah getah kemenyan menjadi bahan dasar berbagai produk wangi-wangian seperti parfum dan aromatherapy dari Desa Sipituhuta harga jualnya bisa meningkat. Selain itu ada moderenisasi terhadap budaya yang bisa mengenal kemenyan sebagai rempah di dunia.

Baca juga : Kenalkan Google for Education, Kelas Juara Gelar Roadshow

"Sangat apresiasi dan senang adanya KBKM 2021. Sehingga aspirasi Dan inovasi anak muda bisa terakomodir. Sehingga bisa membangun Desa, " kata Michael S. P. Lumban Gaol.

Bersamaan dengan Hal tersebut, Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Fitra Arda mengatakan, KBKM 2021 ini memberikan ruang pada kaum muda untuk berkreasi. Wadah bagi mereka untuk menuangkan ide mereka dalam pemajuan kebudayaan. Ia menambahkan pada KBKM 2021, Kemendikbudristek juga melibatkan semua pihak termasuk kaum muda penyandang disabilitas untuk memajukan desa.

Pada 2021, pihaknya mengangkat tema mengenai inovasi di desa. Para generasi muda mengangkat potensi yang dimiliki oleh desa tersebut.

"Potensi apa yang dimiliki oleh desa tersebut, itu yang harus mereka kembangkan. Inovasi yang dihasilkan harus mempertemukan warisan budaya dengan kemajuan teknologi," terbangnya.

Fitra Arda memberi contoh bagaimana rumah kayu yang tidak hanya tahan gempa tetapi juga tahan api. Inovasi tersebut dilakukan harus dilakukan berbasiskan teknologi.

Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin juga menambahkan, Kemdikbudr tidak hanya melakukan pendampingan tetapi juga pembinaan dan pertemuan dengan para investor.

"Kegiatan ini disinergikan dengan kegiatan desa pemajuan kebudayaan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan juga Pemerintah Daerah.Sebanyak 50 calon mitra hadir dalam forum ini berasal dari kalangan industri, profesional, Pemda, kampus dan BUMN. Calon mitra dapat melihat produk secara langsung di booth yang didesain futuristik, komitmen kemitraan tersebut dituangkan dalam letter of intent yang ditandatangani kedua pihak."Ujar nya

Hal yang sangat menarik ialah, ada 8 peserta KBKM 2021 yang diadopsi mitra di puncak acara program ini. Salah satunya Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) mengadopsi 5 peserta, yaitu

Kasuami, Pa’kamasean, Uwei Bara Lewu, Muktesa Eco Print, dan Tuli Jabar Juara. Selain itu, ada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kediri yang berniat mengadopsi Sakera Teknik, Inkubator Indonesia adopsi Ambyar yaitu Seternak, dan Imadi Group mengadopsi Kelompok Sirel.

Kedepannya Kemdikbudristek mengajak semua pihak untuk bergabung dalam pembangunan desa, pengembangan teknologi, memperkaya sistem Pendidikan, peningkatan ekonomi kreatif dengan menjadikan budaya sebagai lumbung pengetahuan. (OL-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya