ANGGOTA Bidang Fatwa MUI DKI Jakarta KH Aceng Karimullah menyambut positif hasil Ijtima Ulama dan meminta masyarakat ikut mendukung karena semua fatwa ini untuk kemaslahatan umat, dan tidak perlu adu debat.
Aceng Karimullah yang juga pengurus DPP LDII mengatakan masyarakat Indonesia yang lebih heterogen berbeda agama juga perlu toleransi, apalagi berbeda madzhab. Persatuan menurut ketua Departemen Pendidikan, Keagamaan, dan Dakwah LDII itu harus diperjuangkan dan dirawat dengan berbagai ikhtiar dari setiap unsur.
"Yang perlu ditanamkan, jangan saling menghina atau mencaci karena itu semua ijtihad ulama yang sudah ada dalilnya. Jangan melihat juga asal mereka dari mana, toh sudah berikrar Bhinneka Tunggal Ika. Silakan melestarikan budaya masing-masing, namun ketika sudah bertemu meski agama berbeda, yang dituju hanya persatuan dan kesatuan," kata Aceng dalam keterangan tertulis, Jumat (12/11).
baca juga: Keluarkan 12 Fatwa, MUI Tegaskan Pinjol dan Uang Kripto Haram
Pada pembukaan Ijtima Ulama dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dalam sambutannya, Anies Baswedan meminta meminta masyarakat semakin memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Menjadi Indonesia, menurut Anies, adalah bersatu untuk mencapai satu tujuan yang sama, yakni kemerdekaan hakiki, yang tidak lain adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII digelar pada 9-11 November 2021 dengan menghasilkan 12 poin. ke-12 bahasan tersebut adalah makna jihad, makna khilafah dalam konteks NKRI, kriteria penodaan agama, tinjauan pajak bea cukai dan juga retribusi untuk kepentingan kemaslahatan, panduan pemilu dan pemilukada yang lebih bermaslahat bagi bangsa, dan distribusi lahan untuk pemerataan dan kemaslahatan. Acara ditutup oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (N-1)