Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Solidaritas lewat Pasar Gratis

Fathurozak
28/10/2021 07:00
Solidaritas lewat Pasar Gratis
Pasar Gratis Samarinda tidak hanya menyediakan barang gratis yang bisa diperoleh warga, tetapi juga paket makanan dan jasa potong rambut.(Dok. Pasar Gartis Samarinda)

SEORANG ibu dengan anaknya tengah memilah sejumlah pakaian yang ditumpuk di sebuah alas di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur. Di sebelah lapak pakaian itu terdapat beberapa jenis sayuran yang boleh diambil secara gratis. Kegiatan melapak yang diinisiasi oleh anak-anak muda yang tergabung di Pasar Gratis Samarinda itu sudah dilakukan rutin sejak tahun lalu dengan berpindah-pindah lokasi.

Conan, Tilpat, dan Boim bersama kawan-kawan di Pasar Gratis Samarinda menginisiasi lapak gratis yang membagikan barang-barang mulai pakaian, sayuran, hingga makanan kepada warga yang melintas. Selama Oktober ini, setidaknya mereka melakukan tiga kali lapakan.

“Untuk waktunya tidak tentu karena tergantung donasi barang yang masuk. Jadi kalau dirasa barang donasi yang ada sudah cukup, baru kami turun untuk buka lapak gratis,” kata Conan, salah satu anggota Pasar Gratis Samarinda, seusai menggelar lapak pada Rabu (27/10), melalui konferensi video dengan Media Indonesia.

Pada dasarnya, Pasar Gratis Samarinda mengumpulkan barang yang akan dibagikan secara gratis dari barang koleksi pribadi para anggota dan barang yang didonasikan oleh masyarakat. Bisa berupa pakaian, sayuran, ataupun makanan kucing.

“Asal bukan politisi. Kami tidak menerima donasi dari politisi karena kalau mereka itu banyak kepentingan di dalamnya,” tambah Boim, salah satu anggota Pasar Gratis Samarinda.

Lewat pasar gratis itu, anak-anak muda di Samarinda ingin memberikan pernyataan dan memberi penjelasan kepada publik tentang gagasan uang bukanlah segalanya. Kata mereka, meski menjadi alat tukar, seharusnya uang tidak digunakan demi kekayaan. Jadi, memberikan barang secara cuma-cuma juga ditujukan sebagai kritik dan bentuk solidaritas sesama warga.

Respons yang diterima publik pun cukup baik. Dari berpindah-pindah lokasi, memang ada beberapa dari mereka yang tidak percaya bahwa barang yang disediakan itu bisa diambil secara gratis. Meski demikian, warga pun mengambil barang yang disediakan itu secukupnya dan tidak berlebihan.

 

Kolaborasi dan jejaring

Dalam menjalankan kegiatan, Pasar Gratis Samarinda juga tidak sendiri. Mereka beberapa kali berkolaborasi dengan gerakan lain. Misalnya dengan Dapur Gembira untuk menyediakan makan, dengan bahan mentah yang sudah terkumpul di Pasar Gratis Samarinda.

“Kami selalu mengajak teman-teman untuk bergerak berdasarkan semangat rakyat bantu rakyat dan tidak ada unsur paksaan. Semangat yang teman-teman punya adalah semangat cinta kasih sayang terhadap sesama. Membangun kasih sayang dari masyarakat itu yang penting,” tambah Conan.

Bentuk sumbangan yang diberikan sebenarnya bukan saja berupa barang. Mereka yang memiliki keahlian tertentu juga bisa memberikan jasa secara cuma-cuma, seperti potong rambut ataupun sablon kaus.

“Kami berpindah-pindah agar donasi atau barang-barang di lapakan kami ini merata tersebar di masyarakat Samarinda. Jadi tidak cuma di satu tempat. Kalau begitu, ya nantinya cuma kelompok masyarakat tertentu saja yang dapat,” tukas Boim. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya