Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kominfo Temukan 1.957 Hoaks Terkait Covid-19

M. Iqbal Al Machmudi
25/10/2021 15:49
Kominfo Temukan 1.957 Hoaks Terkait Covid-19
Seorang anak melintas di depan mural terkait gerakan lawan hoaks di Solo, Jawa Tengah.(Antara)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan sebanyak 1.957 isu hoaks atau berita bohong tentang pandemi covid-19. Temuan itu berlangsung pada 23 Januari 2020-19 Oktober 2021, dengan sebarannya terjadi sebanyak 4.965.

"Yang terbanyak penyebaran hoaks di Facebook sebanyak 4.272, nomor dua itu Instagram, kemudian Twitter, YouTube dan TikTok. Kemudian, 767 kasus dilakukan penegakkan hukum, tapi sebagian besar itu di-take down," ungkap Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong dalam seminar virtual, Senin (25/10).

Baca juga: Ini Upaya Kominfo Berantas Hoaks di Tengah Pandemi

Sementara itu, hoaks tentang vaksinasi covid-19 mencapai 363 hingga 19 Oktober 2021. Namun, sebarannya mencapai 2.272 dan semuanya sudah dilakukan take down oleh Kominfo.

Lebih lanjut, Usman menjelaskan bahwa hoaks terkait vaksin juga banyak tersebar di jejaring media sosial. Rinciannya, Facebook sebanyak 2.085 sebaran, kemudian juga terjadi di Twitter, YouTube, Instagram dan TikTok.

Baca juga: Ada Miskonsepsi soal Klaster Covid-19 PTM, Ini Kata Menkes

"Faktor pemicu hoaks adanya kepentingan politik dan ekonomi. Jadi, menjadi ladang juga, seperti mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menggunakan jasa kelompok anak muda di Ukraina, untuk melancarkan serangan kepada kompetitornya, yakni Hillary Clinton," papar Usman.

Menurutnya, kondisi ini juga tidak lepas dari dominasi media sosial, yang mengandalkan click bait, khususnya YouTube. Serta, mendapatkan pendapatan atau adsense. Sehingga, ekosistem dunia digital tidak seimbang, karena adanya dominasi platform digital global.(OL-11)
 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya