Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

84% Sekolah di Indonesia Belum Memiliki Sarana dan Prasarana Cuci Tangan yang Baik

Atalya Puspa
14/10/2021 21:17
84% Sekolah di Indonesia Belum Memiliki Sarana dan Prasarana Cuci Tangan yang Baik
Petugas menyuntikkan vaksin covid-19 dosis pada siswa di SMPN 3 Tulungagung, Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021)(ANTARA/Destyan Sujarwoko)

Akses ke sarana air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) di sekolah-sekolah merupakan bagian penting dari lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan seha. Terlebih lagi, saat ini dunia tengah mengalami pandemi covid-19 dan banyak sekolah yang sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Berkaitan dengan hal ini, Pemerintah mewajibkan ketersediaan sarana WASH yang mendasar sebagai syarat dibukanya kembali sekolah. Akan tetapi, berdasarkan analisis tahun 2020, 84% sekolah, atau 44 juta murid tidak memiliki akses ke setidaknya satu dari ketiga jenis sarana tersebut.

Analisis yang sama menunjukkan bahwa terdapat sekitar 20 persen sekolah yang tidak memiliki akses ke air minum bersih dan aman, 27 persen tidak memiliki akses ke toilet yang aman, dan hampir 60 persen sekolah tidak memiliki sarana cuci tangan yang berfungsi serta dilengkapi air dan sabun. Di samping itu, hanya 27 persen madrasah yang punya akses ke sarana dasar WASH dan hanya 56 persen yang memiliki akses ke minimal satu sarana cuci tangan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Produk Lokal dari Bahan Alami Ini Efektif Atasi Masalah Kulit Wajah

Sejak awal pandemi, sekolah-sekolah sudah bertindak proaktif dalam memperbaiki kondisi kebersihannya. Tak sedikit yang menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memastikan ketersediaan sarana cuci tangan dasar dan kelengkapannya, seperti sabun, cairan pembersih tangan, dan tisu.

Akan tetapi, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk mendukung peningkatan sarana WASH di sekolah-sekolah. Dibutuhkan kerja sama lebih luas dengan pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendukung peningkatan WASH di sekolah dan di sinilah sektor swasta dapat memainkan peran penting.

“Dengan bertambahnya jumlah anak yang kembali ke kelas, sekolah-sekolah juga harus punya prosedur untuk beroperasi dengan aman sekaligus mencegah penularan covid-19. Hal ini dimulai dengan memastikan murid dan guru memiliki sarana untuk mencuci tangan dengan sabun,” ujar Perwakilan UNICEF Debora Comini, Kamis (14/10).

“Inisiatif sekolah Bebas covid-19 mencontohkan keterlibatan sektor swasta dengan sangat baik, dan hal ini menunjukkan kita bisa bekerja bersama-sama untuk mewujudkan kebersihan tangan untuk semua," imbuh dia.

Melalui inisiatif yang dipelopori oleh Unicef ini, 10 ribu sekolah dan madrasah akan menerima bantuan dari Unilever Indonesia berupa pasokan sabun cuci tangan cair dan cairan pembersih tangan selama satu bulan serta materi edukatif tentang kesehatan dan kebersihan. Selain itu, sebanyak 5 ribu sekolah dan madrasah akan menerima bantuan dari Wings Group Indonesia berupa pasokan sabun batang, cairan pembersih tangan, dan cairan disinfektan selama dua bulan. PT Cussons pun turut mendukung sejumlah sekolah dengan perlengkapan kebersihan.

UNICEF bekerja sama erat dengan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama pada tingkat nasional dan provinsi untuk mengidentifikasi sekolah dan madrasah yang paling membutuhkan dukungan. Bersama dengan GIZ, UNICEF akan mendukung distribusi perlengkapan tersebut ke sekolah-sekolah dan madrasah melalui koordinasi dengan dinas pendidikan dan dinas agama tingkat provinsi dan kota/kabupaten. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya