Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Expo 2020 Dubai, KLHK Promosikan Potensi Bisnis Hasil Hutan Indonesia

Faustinus Nua
11/10/2021 16:25
Expo 2020 Dubai, KLHK Promosikan Potensi Bisnis Hasil Hutan Indonesia
Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai.(Media Liaison Officer Indonesia Pavilion.)

SETELAH dibuka selama 10 hari, Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), kini telah menerima sebanyak lebih dari 32.000 pengunjung. Setiap minggunya, Paviliun Indonesia diramaikan dengan berbagai tema mingguan yang diisi oleh instansi terkait.

Pada minggu kedua ini, potensi yang ditampilkan pada Paviliun Indonesia adalah potensi bisnis hasil hutan Indonesia, dimulai pada 8-14 Oktober 2021.

Menurut Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, produk yang ditampilkan KLHK dalam ajang itu berupa hasil hutan bukan kayu, hasil hutan kayu olahan, hingga produk yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar hutan.

"Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan negara lain dalam hal produktivitas bahan baku. Hal ini dapat menjadi potensi ekspor yang luar biasa," kata Alue, Senin (11/10).

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto menyampaikan bahwa kementerian itu hadir untuk mempromosikan hasil hutan Indonesia. Di samping itu juga membuka peluang investasi pada sektor kehutanan, berupa pengelolaan kawasan hutan dan pemanfaatan hutan, jasa wisata alam dan produk kayu serta turunannya.

“Perhelatan Expo 2020 Dubai juga merupakan ajang yang tepat untuk lebih jauh memperkenalkan Sistem Verifikasi Legalitas dan Kelestarian (SVLK), yang merupakan upaya pemerintah dalam mendukung pertumbuhan produk kehutanan yang legal dan lestari,” kata dia.

Ia memaparkan, SVLK merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk mengedepankan aspek sosial dan ekologi dalam proses pemanfaatan dan pengelolaan hutan. Implementasi SVLK memberikan manfaat antara lain kepercayaan pasar yang lebih baik, akses pasar terutama ke pasar internasional, menekan laju kerusakan hutan, mendukung perbaikan tata kelola dan jaminan bagi mitra dagang atas bukti dan keterlacakan bahan baku dari sumber legal dan lestari. SVLK telah berhasil menaikkan nilai ekspor produk kayu sebesar 91,7% sejak 2013 ke tahun.

Bukan kayu
Dalam catatan KLHK, hingga April 2021 kinerja ekspor industri hasil hutan naik 21,6 persen menjadi US$4,42 miliar atau Rp63,14 triliun. Bahkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dapat menjadi arus utama dalam pemanfaatan hutan di Indonesia sekaligus mendorong peningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan baik.

Berbagai peluang investasi dan produk usaha kehutanan dan hasil hutan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi bagi penerimaan negara dan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya. Melalui kesempatan inilah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berperan penting untuk memperkenalkan potensi hasil hutan Indonesia yang dikemas melalui forum bisnis hingga rolling exhibition produk UMKM yang siap ekspor.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya