SEBANYAK 2.175 orang menerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) pada semester gasal tahun akademik 2021/2022. Penerima beasiswa akan mengikuti pendidikan di 59 perguruan tinggi di dalam negeri dan 112 perguruan tinggi di luar negeri yang tersebar di 20 negara.
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim mengatakan BPI terkait erat dengan program utama Kemendikbud-Ristek, yaitu Merdeka Belajar. Diharapkan, BPI dapat meningkatkan dan membangun SDM Indonesia serta meningkatkan kebermanfaatan dana pengembangan pendidikan nasional.
"Ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelaku budaya, jadi jangan disia-siakan. Bangun network baru, keluar dari zona nyaman, coba hal baru, jangan takut ambil risiko, dan usaha inovatif dalam pembelajaran," ujar Nadiem dalam keterangan resmi, Senin (4/10).
Beasiswa ini diberikan Kemendikbud-Ristek melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) untuk
untuk jenjang S1, S2, S3, serta program double degree. Adapun penerima beasiswa terdiri dari calon guru, guru, calon dosen, dosen, pelaku budaya, siswa, dan mahasiswa berprestasi.
Nadiem berharap BPI bisa menjadi motivasi bagi para penerimanya untuk menjadi pemimpin di sektor masing-masing dan mendukung gerakan Merdeka Belajar yang telah digagas Kemendikbudristek. Perlahan pun gerakan Merdeka Belajar berjalan dan semakin dapat momentum.
"Jadi tanpa pemimpin perubahan, tidak akan ada Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah gerakan. Semua yang menerima beasiswa ini akan menjadi agen perubahan. Jadi optimalkan dan kontribusikan kepada masyarakat saat kembali nanti,” katanya.
Mendikbub-Ristek mengingatkan bahwa peserta akan menjadi pemimpin di sektornya masing-masing, baik secara formal melalui Guru Penggerak, menjadi kepala sekolah, menjadi pengawas-pengawas guru, maupun menjadi bagian dari kementerian. (H-2)