Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
BADAN Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DI Yogyakarta bekerja sama menyelenggarakan Palm Oil Edutalk dengan tema Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Kelapa Sawit.
Acara yang berlangsung belum lama ini dimaksudkan sebagai ajang promosi positif kelapa sawit kepada insan pendidikan.
“Mungkin selama ini yang menarik mitosnya, tetapi fakta tentang kelapa sawit itu yang perlu diketahui bersama,” kata Ketua PGRI DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji saat menyampaiikan sambutan secara virtual.
Baskara menyampaikan agar para guru dan siswa dapat memanfaatkan acara tersebut untuk mengetahui secara mendalam tentang fakta objektif kelapa sawit.
“Selama ini sangat banyak informasi yang didapat para siswa dan guru tentang kelapa sawit yang itu kemungkinan besar ada informasi yang salah. PGRI DIY sangat mendorong diselenggarakannya acara ini agar tidak ada salah persepsi terhadap perkebunan dan pemanfaatan kelapa sawit,” kata Baskara.
Disampaikan Baskara, faktanya, kelapa sawit merupakan komoditas yang memberikan devisa bagi negara dan memberikan dorongan besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Dan juga PDRB yang tentu akan membuat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik,” ungkap Baskara.
Baskara mengimbau para pelajar yang berperan dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dapat dikenalkan dengan perkebunan dan industri kelapa sawit agar bisa menyosialisasikan informasi positif kelapa sawit di lingkungan sekolah sehingga semua peserta didik memiliki persepsi yang benar tentang kelapa sawit.
Sementara Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DI Yogyakarta, Suherman mengaku senang dan mengapresiasi penuh atas berlangsungnya kegiatan ini.
Baca juga: Meski Hasilkan Devisa Besar Indonesia, Kelapa Sawit Kerap Diterpa Isu Negatif
“Diharapkan melalui kegiatan ini, para siswa sebagai generasi muda bisa mendapatkan informasi yang detil dan ilmiah tentang kelapa sawit sehingga dapat tumbuh kembang pemikiran-pemikiran baru pengelolaan potensi kekayaan alam Indonesia,” ujar Suherman.
Suherman menyampaikan pula bahwa Bapak/Ibu guru dapat berperan menjadi motivator dan PGRI sebagai fasilitator, sementara siswa dapat menerima dengan baik informasi tentang sawit yang objektif. Sehingga menjadi satu sinergi yang sangat baik sekali.
Senada dengan hal ini, Wakil Ketua PGRI DI Yogyakarta, Sudarto, mendukung apabila nantinya informasi tentang kelapa sawit dapat menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran di instansi Pendidikan.
“Seandainya tidak memungkinkan dalam artian khusus kelapa sawit, materi tersebut nantinya bisa menjadi suplemen dalam mata pelajaran tertentu. Kita sesuaikan dengan ciri khas mata pelajaran masing-masing di tingkat sekolah,” kata Sudarto.
Selain itu, Sudarto juga mengungkapkan, informasi tentang sawit dalam bentuk infografis sederhana maupun banner juga dapat dipasang di lingkungan sekolah sebagai bentuk dukungan kampanye positif kelapa sawit.
Meskipun berkontribusi besar terhadap kehidupan masyarakat dunia dan perekonomian nasional, kelapa sawit masih saja menghadapi banyak tantangan. Selain persaingan ekonomi global, maraknya isu-isu negatif dan belum dipahaminya manfaat kelapa sawit secara menyeluruh menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan di dalam negeri.
Tidak hanya berdampak pada munculnya persepsi negatif di masyarakat awam, stigma negatif sawit ini secara terstruktur juga menyasar generasi muda dan peserta didik di sekolah.
Dalam kegiatan ini, sebagai upaya menyampaikan fakta objektif tentang kelapa sawit, BPDPKS menghadirkan narasumber dari praktisi kelapa sawit yaitu Plt Direktur Kemitraan BPDPKS Edi Wibowo, Bidang Sustainability Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Bandung Sahari.
Kemudian dari perwakilan Bidang SDM dan Internasional DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Djono Albar Burhan, CSR Officer PT Sinarmas Agribusiness and Food Donni Indra, serta Ketua Bidang Pemasaran Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Irma Rachmania. (R-3)
PADA 3 Juli 2025 kita memperingati tonggak penting dalam sejarah pendidikan tinggi di Indonesia, yakni peringatan 105 tahun Pendidikan Tinggi Teknik (PTTI).
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Banyak sekolah, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih menghadapi kendala dalam memaksimalkan penggunaan Chromebook.
Hari ini menandai dimulainya secara resmi kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pembangunan peradaban bukanlah soal membangun jalan dan jembatan semata.
MAJELIS Masyayikh menyelenggarakan Uji Publik Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal (SPMI–SPME) untuk Pendidikan Pesantren Jalur Nonformal
Pada 2025, Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 74 penghargaan dimenangkan oleh 51 perusahaan dari berbagai kategori dan nominasi.
MENYUSURI Lanskap Yogyakarta melalui Open Trip PORTA by Ambarrukmo Yogyakarta bukan sekedar kota
KANWIL Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY bersama Polda DIY berhasil mengungkap tindak pidana narkotika jenis sabu jaringan narkoba internasional Malaysia-Indonesia.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
KETUA UMUM Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Euis Nurlaelawati mengatakan isu pernikahananak dan poligami masih menjadi tantangan keluarga Muslim di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved