Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Pelatihan Instalasi Perangkat Nirkabel (Wireless) dan Gelombang Mikro (Microwave) untuk Guru Kejuruan SMK yang bekerjasama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) dan Huawei Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan, pendidikan vokasi merupakan bagian penting dari sistem pendidikan nasional yang memiliki posisi strategis untuk mewujudkan sumber daya manusia dan tenaga kerja yang berkualitas.
“Paradigma pendidikan vokasi dengan industri harus berubah, SMK tidak hanya menyiapkan lulusan sendirian dan industri tidak sebagai penerima lulusan saja, namun diharapkan keduanya dapat bersinergi secara aktif sejak awal proses pembelajaran untuk mempersiapkan lulusan vokasi agar memiliki kompetensi keterampilan teknis (hard skills) maupun keterampilan nonteknis (soft skills) serta karakter sesuai kebutuhan dunia kerja,” ujar Wikan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Wikan menambahkan, guru sebagai garda terdepan dalam kemajuan pendidikan vokasi perlu meningkatkan kompetensinya, terlebih lagi perkembangan teknologi yang pesat menuntut guru untuk bisa adaptif terhadap perubahan serta memiliki kreativitas dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik.
“Pelatihan ini sebagai bentuk upskilling dan reskilling guru SMK, dan diharapkan pengetahuan yang sudah didapatkan oleh para guru dapat ditransfer kepada para peserta didik di sekolahnya masing-masing sehingga mereka mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan saat bekerja kelak,” harap dia.
Menurut Wikan, melalui pelatihan untuk para guru sekolah vokasi itu, mereka akan dibekali dengan beragam pengetahuan tentang teknologi terbaru serta studi kasus-studi kasus dari Huawei yang akan membantu dunia pendidikan memahami kebutuhan nyata industri beserta kualifikasi atas SDM yang dibutuhkan. Hal tersebut diharapkan dapat akan meningkatkan kompetensi SDM Vokasi beserta para peserta didik.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) Saryadi dalam laporannya mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru kejuruan SMK di bidang komputer dan jaringan khususnya pada perangkat nirkabel dan gelombang mikro.
Baca juga : Rektor Untar Minta Guru Besar Mampu Lakukan Regenerasi
“Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan di Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta selama enam hari. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Huawei Indonesia yang telah berlangsung sejak tahun 2019,” jelas Saryadi.
Sebelumnya, sudah ada 502 peserta didik SMK yang mengikuti pelatihan Instalasi Perangkat Nirkabel dan Gelombang Mikro. Untuk tahun 2021, total peserta yang akan mengikuti pelatihan sebanyak 140 guru kejuruan dari SMK yang ditetapkan sebagai pelaksana Program SMK Pusat Keunggulan yang dibagi menjadi tujuh angkatan.
Setiap angkatan akan diikuti oleh 20 guru. Selain itu, para peserta pelatihan diminta untuk melakukan alih pengetahuan baik teori atau praktik kepada peserta didik di sekolahnya masing-masing kepada minimal 60 peserta didik. Peserta pelatihan adalah para pendidik di SMK yang mengajar mata pelajar sistem komputer jaringan, sistem informasi dan aplikasi, dan kompetensi keahlian teknik elektronika industri.
“Harapannya, hasil dari pelatihan ini meningkatkan keterampilan peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan industri. Salah satunya adalah peningkatan teknologi kejuruan sesuai dengan keahlian dan kemutakhiran kebutuhan industri, dunia kerja (IDUKA). Terima kasih kepada para guru yang telah menunjukkan komitmen bersama memajukan SMK,” kata Saryadi.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, mengatakan program sinergis pelatihan untuk para pengajar (Training for Trainers) antara Ditjen Diksi dan Huawei Indonesia itu sangat strategis dalam mendukung kebutuhan industri terhadap lulusan-lulusan SMK siap kerja secara berkelanjutan dan akseleratif.
Melalui program itu para guru SMK dapat memperoleh pelatihan langsung dari Huawei yang telah diakui sebagai pemimpin industri TIK global. Dengan basis kemampuan mengajarnya, ilmu yang telah diperoleh para guru dari para pakar tentunya akan lebih mudah ditularkan kepada muridnya, sehingga proses alih pengetahuan dan teknologi menjadi lebih efektif. (Ant/OL-7)
SEBANYAK 100 titik Sekolah Rakyat dipastikan akan beroperasional, setidaknya di awal Agustus 2025. Itu diperkirakan bakal menampung lebih dari 9.700 siswa.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Dalam aturan baru ini, beban kerja tatap muka guru minimal 24 jam per minggu yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan tugas pokok, tugas tambahan, dan tugas tambahan lain.
SEBANYAK 1.411 guru swasta kategori prioritas (R1D) di Jawa Tengah telah lulus seleksi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sejak 4 tahun lalu, namun belum penempatan
GUBERNUR Kalimantan Timur Rudy Mas’ud (Harum) menyerahkan bantuan dan insentif melalui program Gratispol dan Jospol di tiga wilayah, yakni Bontang, Kutai Timur, dan Berau.
Keresahan terkait dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bagi para guru.
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved