Rabu 15 September 2021, 17:05 WIB

Terapi Sel Punca Covid-19 Lolos Fase 3, RSCM Ajukan EUA ke Badan POM

M Iqbal Al Machmudi | Humaniora
Terapi Sel Punca Covid-19 Lolos Fase 3, RSCM Ajukan EUA ke Badan POM

Media Indonesia
Infografis

 

PENGOBATAN terapi mesenchymal stem cells atau sel punca (UC-MSCs) untuk pasien covid-19 di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, telah lolos uji klinis fase 3.

Koordinator Administrasi Umum dan Keuangan UPT Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM, Tri Kurniawati mengatakan hal itu didapatkan setelah UC-MSCs melakukan uji coba terkontrol pada pasien covid-19 dengan kondisi kritis, uji coba terkontrol double-blind, multicentered, acak di empat rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta, yakni RSCM, RSUP Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, dan RSUI.

"Untuk uji klinis fase 3 (Randomized Controlled Trial/RCT) mesenchymal stem cells asal tali pusat pada pneumonia Covid-19 kritis sesuai Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik (CUKB) Badan Pengawas Obat Dan Makanan (Badan POM) sudah selesai dilakukan," kata Tri saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (15/9).

Tri menyebutkan hingga kini pihaknya masih menunggu hasil dari Badan POM untuk mengeluarkan izin Emergency Use Authorization (EUA) atau otorisasi penggunaan darurat. "Saat ini kami masih dalam tahap pengajuan EUA ke Badan POM, karena ada beberapa dokumen yang perlu dilengkapi," ucapnya.

Terapi stem sel mesenkim asal tali pusat itu mampu menurunkan tingkat kematian pada pasien Covid-19 yang dirawat dengan gejala kritis. Hasil penelitian FKUI yang diterbitkan dalam jurnal internasional TEM CELLS Translational Medicine menjelaskan bahwa pasien Covid-19 kategori kritis yang mendapatkan terapi tambahan memiliki tingkat keberlangsungan hidup atau survival rate 2,5 kali lipat lebih tinggi.

Jika dilihat dari penyakit penyerta, pasien yang mendapatkan terapi stem cell tersebut bahkan terukur memiliki tingkat keberlangsungan hidupnya 4,5 kali lipat daripada pasien yang terkontrol. Diketahui, pasien Covid-19 kategori kritis memiliki angka mortalitas sebesar 83%.

Tri menjelaskan, penelitian ini melibatkan 40 orang yang dialokasikan secara acak sakit kritis. Sebanyak 20 pasien covid-19 menerima infus intravena 1.106 /kg UC-MSCs dalam larutan garam 100 ml (0,9%) (SS). Sementara 20 pasien menerima 100 ml 0,9% SS sebagai kelompok kontrol. (H-2)

Baca Juga

Ist

Akademisi: Esensi Peringati Maulid adalah Keikhlasan dan Toleransi

👤Media Indonesia 🕔Jumat 29 September 2023, 11:50 WIB
Masyarakat Indonesia memiliki perbedaan budaya yang sangat beragam sehingga perlu disikapi dengan rasa ikhlas, terutama ikhlas beragama...
HARITA NICKEL

Harita Nickel Tunjukkan Komitmen Kuat dalam Kinerja ESG

👤Media Indonesia 🕔Jumat 29 September 2023, 09:39 WIB
Untuk mengurangi jejak lingkungan dan mempercepat rencana dekarbonisasi, perusahaan menerapkan berbagai inisiatif untuk mengurangi emisi...
Antara

Pemerintah Benahi Tata Kelola Penempatan Pekerja Migran dari Hulu ke Hilir

👤Despian Nurhidayat 🕔Jumat 29 September 2023, 09:32 WIB
Pemerintah terus melakukan pembenahan tata kelola penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya